Peringatan Rusia pada Dunia agar Tak Remehkan Risiko Perang Nuklir: Bahayanya Serius, Nyata
Rusia memperingatkan dunia untuk tidak meremehkan risiko besar perang nuklir serta menyinggung bantuan senjata dari Barat kepada Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Moskow memandang senjata-senjata ini sebagai target yang sah.
"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia yang bertindak dalam konteks operasi khusus," kata Lavrov.
"Fasilitas penyimpanan di Ukraina barat telah menjadi sasaran lebih dari sekali (oleh pasukan Rusia). Bagaimana bisa sebaliknya?"
"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu. Perang berarti perang," ujarnya, seperti dilaporkan Guardian.
Invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berjalan dua bulan, merupakan serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945.
Perang ini mengakibatkan ribuan orang tewas dan terluka, kota-kota runtuh, hingga 5 juta warga Ukraina terpaksa mengungsi.
Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis.
Namun Ukraina dan Barat mengatakan ini dalih palsu untuk perang agresi tak beralasan oleh Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Jelang Pertemuan AS dan Sekutu Soal Penambahan Senjata ke Ukraina, Rusia: Ancaman PD III Makin Nyata
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Sabot Jalur Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol
Rusia hingga kini belum berhasil merebut salah satu kota terbesar Ukraina.
Pasukannya terpaksa mundur dari pinggiran Kyiv karena menghadapi perlawanan keras.
Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, Moskow pekan lalu melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut provinsi timur yang dikenal sebagai Donbas.
Jika misi ini berhasil, wilayah Donbas yang dikuasai separatis pro-Rusia akan terhubung dengan Krimea yang dicaplok Moskow pada 2014.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)