Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentagon: AS Latih Lebih dari 50 Pasukan Ukraina di Jerman

Pejabat AS mengatakan pelatihan howitzer berlangsung di luar Ukraina dan akan memakan waktu sekitar satu minggu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pentagon: AS Latih Lebih dari 50 Pasukan Ukraina di Jerman
AP
Pentagon melalui juru bicara Departemen Pertahanan John Kirby mengumumkan Amerika Serikat sedang melatih pasukan Ukraina di Jerman tentang senjata yang baru-baru ini dikirimkan sebagai bagian dari bantuan militer berkelanjutan Washington ke Kyiv. 

TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Pentagon mengumumkan Amerika Serikat sedang melatih pasukan Ukraina di Jerman tentang senjata yang baru-baru ini dikirimkan sebagai bagian dari bantuan militer berkelanjutan Washington ke Kyiv.

"Hari ini, saya dapat mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah memulai pelatihan dengan angkatan bersenjata Ukraina pada sistem kunci di instalasi militer AS di Jerman," kata juru bicara Departemen Pertahanan John Kirby kepada wartawan seperti dikutip dari laman Aljazeera.

"Upaya ini dibangun di atas pelatihan artileri awal yang telah diterima pasukan Ukraina di tempat lain, dan juga termasuk pelatihan sistem radar dan kendaraan lapis baja yang baru-baru ini diumumkan sebagai bagian dari paket bantuan keamanan," kata Kirby.

Sejumlah kecil pasukan Ukraina telah memulai pelatihan AS tentang sistem artileri howitzer, kata seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat, ketika Ukraina terus meminta lebih banyak senjata untuk menanggapi serangan Rusia di timur negara itu.

Berbicara dengan syarat anonim pada hari Rabu, pejabat AS mengatakan pelatihan howitzer berlangsung di luar Ukraina dan akan memakan waktu sekitar satu minggu.

Baca juga: Kapan Perang Ukraina akan Berakhir? NATO Peringatkan Konflik Bisa Berlangsung Bertahun-tahun

"Jumlah orang Ukraina sedikit, sedikit lebih dari 50 orang," kata pejabat itu, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Meriam howitzer 155mm adalah bagian dari paket senjata senilai $800 juta yang diumumkan pemerintah Biden pekan lalu yang juga mencakup pengangkut personel lapis baja, helikopter, dan puluhan ribu peluru artileri.

Presiden AS Joe Biden mengatakan senjata itu bertujuan untuk membantu memperkuat pasukan Ukraina melawan dorongan militer Rusia ke wilayah Donbas timur, yang dimulai pada Senin.

BERITA REKOMENDASI

Pada hari Selasa, Biden berbicara dengan sekutu AS di Eropa dan di tempat lain tentang serangan timur Moskow, dengan beberapa berjanji untuk memberikan lebih banyak senjata, termasuk artileri, ke Kyiv dan untuk “mengencangkan” sanksi terhadap pemerintah Rusia.

Kimberly Halkett dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, mengatakan beberapa wartawan telah mengajukan pertanyaan dalam beberapa hari terakhir “tentang kekhawatiran bahwa Ukraina kehabisan amunisi” dan kebutuhan untuk menambah pasokan.

Halkett mengatakan pemerintahan Biden diperkirakan akan mengumumkan paket senjata lain untuk Ukraina "dalam waktu dekat".

"Seperti apa paket ini nantinya? Detailnya belum terungkap," katanya.

"Yang kami tahu adalah bahwa AS menganggap ini sebagai bantuan vital bagi Ukraina untuk mempertahankan kedaulatannya."

Biden bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan para pemimpin militer AS lainnya, termasuk Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, pada hari Rabu.

Militer AS akan mengirimkan peralatan tambahan ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang, kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas