Perbatasan Selandia Baru Dibuka Kembali untuk Turis, Ditutup 2 Tahun karena Pandemi
Selandia Baru membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung internasional, setelah lebih dari dua tahun di tempatkan dalam penguncian karena pandemi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung internasional, setelah lebih dari dua tahun di tempatkan dalam penguncian karena pandemi Virus Corona.
Dilansir BBC, wisatawan mendarat di Bandara Auckland pada Senin (2/5/2022).
Kini, orang-orang dari lebih dari 60 negara dapat memasuki negara itu, jika mereka divaksinasi dan Covid-19 negatif.
Warga negara Selandia Baru dapat melakukan perjalanan masuk dan keluar sejak Maret, sementara warga Australia diizinkan masuk sejak April.
Baca juga: Kepualaun Solomon Jalin Kerja Sama Militer dengan Cina, Australia-Selandia Baru Meradang
Baca juga: Menlu Selandia Baru Cemaskan Kehadiran Militer China di Kepulauan Solomon
Seorang pria AS mengatakan telah melakukan perjalanan dari Cincinnati untuk bertemu pasangannya.
Dia telah menunggu sejak Februari 2020 - ketika dia mengajukan visa.
"Saya akhirnya di sini hari ini. Saya pulang. Ini adalah perasaan terbaik yang pernah saya miliki," kata David Benson kepada BBC.
Pria Inggris Garth Halliday, yang telah tinggal di Selandia Baru selama 30 tahun terakhir, mengatakan dia dan istrinya berada di bandara untuk menyambut putra, menantu, dan cucu mereka yang berusia 18 bulan.
"Semakin tua Anda, semakin keluarga menjadi penting dan saya semakin tua. Kami memiliki tiga generasi bersama-sama sekarang," katanya.
Perbatasan ditutup sejak Maret 2020
Selandia Baru menutup perbatasannya pada Maret 2020 - bahkan mengharuskan warga yang kembali untuk menyelesaikan karantina berminggu-minggu setelah masuk.
Pemerintah memuji keberhasilan dalam menekan angka kematian akibat Covid-19, strategi isolasi, serta kebijakan pengujian cepat, penelusuran, dan penguncian.
Sampai saat ini, tercatat Selandia Baru melaporkan 713 kematian untuk populasi lima juta.
Tetapi beberapa warga Selandia Baru memprotes pembatasan dan penguncian yang ketat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.