Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Disebut akan Memanfaatkan Momen Hari Kemenangan untuk Menyatakan Perang Total

Pengamat menduga Vladimir Putin akan memanfaatkan momen Hari Kemenangan untuk menyatakan perang total dengan Ukraina.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Putin Disebut akan Memanfaatkan Momen Hari Kemenangan untuk Menyatakan Perang Total
AFP/RAMIL SITDIKOV
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Ramil SITDIKOV/POOL/AFP) *** Local Caption *** Vladimir Putin Menghadiri Perayaan 8 Tahun Rusia Merebut Krimea 

Stalin bahkan tak mengindahkan peringatan diplomat asing atau agennya sendiri.

Sementara itu, Hitler dengan arogannya percaya bahwa perang akan berlangsung tidak lebih dari tiga bulan, di mana pasukannya tak membawa pakaian musim dingin.

Meskipun ada keberhasilan awal Jerman, Tentara Merah tak menyerah.

“(Tanggal) 22 Juni 1941 adalah peristiwa 11 September dalam sejarah Rusia,” kata Wood.

“Ini adalah saat Rusia merasa diserang secara besar-besaran oleh negara yang telah menyatakan bahwa semua orang Slavia kurang dari manusia. Ini adalah perang eksistensial bagi Rusia.”

Tanah Rusia akan digunakan sebagai Lebensraum atau "ruang hidup" bagi pemukim Jerman.

Pasukan Wehrmacht diberikan izin bebas untuk melakukan eksekusi massal terhadap tawanan perang, sementara Schutzstaffel (SS) melakukan kekejaman terhadap warga sipil Soviet, terutama yang berasal dari Yahudi, atas rencana genosida Hitler untuk “solusi akhir”.

Baca juga: Besok 77 Pesawat dan Helikopter akan Terbang di Langit Moskow Tandai Hari Kemenangan Rusia

Baca juga: Rusia Siap Luncurkan Pesawat Hari Kiamat untuk Mengamanankan Putin

BERITA TERKAIT

Selama invasi Kharkiv di Ukraina, SS membantai 15.000 orang Yahudi Ukraina.

Sementara itu, lebih dari satu juta warga sipil tewas dalam pengepungan Leningrad tahun 1941-44, yang dialami oleh keluarga Putin sendiri.

Putin telah mengungkapkan kakak laki-lakinya meninggal karena difteri, sementara ayahnya bertugas di regu sabotase dan terluka.

Tetapi, pada 1943, kemajuan cepat Jerman runtuh di bawah beban musim dingin Rusia yang sengit dan gerilyawan partisan.

Mereka kehilangan pertempuran penting seperti Stalingrad, salah satu bentrokan paling mematikan dalam perang di mana Tentara ke-6 Jenderal Paulus tewas dalam ribuan karena kelaparan, dingin, dan tembakan Rusia.

Serangan balik Tentara Merah mendorong Jerman kembali melalui Polandia, dan pada Mei 1945, tentara Rusia mengibarkan bendera merah di atas Reichstag.

Putin Yakin Pasukannya Tak akan Kalah Melawan Ukraina

Personel darurat membersihkan puing-puing setelah sebuah bom menghancurkan sekolah di Desa Bilohorivka, Ukraina pada Sabtu 7 Mei 2022. Foto dari Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday.
Personel darurat membersihkan puing-puing setelah sebuah bom menghancurkan sekolah di Desa Bilohorivka, Ukraina pada Sabtu 7 Mei 2022. Foto dari Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday. (CNN/Gubernur Regional Luhansk Serhiy Hayday.)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas