Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Waspadai Operasi Palsu Serangan Rudal Ukraina di Perayaan Victory Day

Victory Day adalah puncak perayaan Perang Patriotik, Ketika Rusia mendeklarasikan kemenangan atas Nazi Jerman di Berlin.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Rusia Waspadai Operasi Palsu Serangan Rudal Ukraina di Perayaan Victory Day
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Seorang tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang di tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Kementeria Pertahanan Rusia memperingatkan Kiev bisa menggelar operasi palsu, menyerang kerumunan warga sipil yang merayakan Hari Kemenangan Perang Patriotik, 9 Mei 2022.

Serangan ‘bendera palsu’ terendus  menyasar pertemuan warga sipil di wilayah Lvov dan Volyn di Ukraina barat. Serangan akan melibatkan peluru kendali Toschka-U.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tujuan operasi ini adalah untuk menuduh Rusia menyebabkan kematian warga sipil.

Victory Day adalah puncak perayaan Perang Patriotik, Ketika Rusia mendeklarasikan kemenangan atas Nazi Jerman di Berlin.

Victory Day selalu diperingati secara meriah, dan merupakan hari raya nasional terbesar di Rusia dan warga serta veteran perang d negara-negara bekas Uni Societ.

Baca juga: Besok 77 Pesawat dan Helikopter akan Terbang di Langit Moskow Tandai Hari Kemenangan Rusia

Baca juga: Presiden Polandia “Hapus” Perbatasan dengan Ukraina, Siap Terlibat Perang Lawan Rusia?  

Baca juga: Kesaksian Pekerja Azovstal: Operasi Rusia Satu-satunya Cara Akhiri Neraka Ala Azov

"Rezim Kievberencana melakukan provokasi canggih lainnya yang melibatkan kematian warga sipil di wilayah barat negara itu pada 8 Mei,” kata siaran pers Kementerian Pertahanan Rusia, Sabtu (7/5/2022). 

“Itu akan dilakukan untuk menuduh Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan rudal tanpa pandang bulu," lanjut siaran pers kementerian itu.

Berita Rekomendasi

Kementerian menjelaskan pasukan Ukraina akan menggunakan rudal Tochka-U untuk tujuan ini.

Kiev telah berulang kali menuduh Moskow menembakkan rudal ini ke sasaran sipil Ukraina, tetapi Moskow membantah keras.

Angkatan Bersenjata Rusia menyatakan telah berhenti menggunakan rudal Tochka-U sejak lama, tidak seperti mitranya dari Ukraina.

Rusia telah berulang kali menekankan pasukannya hanya menargetkan instalasi militer di Ukraina saat mereka melakukan operasi militer khusus.

Moskow menuduh pasukan Kiev menyerang infrastruktur sipil untuk menunda kemajuan pasukan Rusia dan kemudian menuduh mereka melakukan target yang merusak ini.

Serangan Jurnalis Rusia di Berlin

Perkembangan lain terkait konflik Ukraina-Rusia, seorang jurnalis Ria Novosti di Berlin menerima serangan serius di kediamannya.

Pemerintah Berlin pun telah mengeluarkan larangan penggunaan atribut Rusia maupun Ukraina selama perayaan Victory Day yang akan dilakukan warga Rusia di negara itu.

Moskow mendesak pihak berwenang Jerman menyelidiki serangan teror terhadap wartawan Rossiya Segodnya di tengah meningkatnya tajam Russophobia Eropa di negara itu.

"Siapa pun yang bertanggung jawab atas tindakan ini memiliki motif politik dan berupaya memperburuk kontradiksi yang ada," kata Andy Vermaut, aktivis HAM Belgia dari Aliansi Internasional untuk Pertahanan Hak dan Kebebasan (AIDL).

"Jerman harus melakukan segala daya mereka untuk menjelaskannya dan terus melakukan segala daya mereka untuk memastikan keselamatan personel media demi kepentingan hak-hak dasar Eropa dan integritas institusi kami,” lanjutnya.

Serangan terjadi Jumat, saat botol diduga bom bolotiv dilemparkan ke jendela sebuah rumah di mana wartawan RIA Novosti dan keluarga mereka tinggal dan bekerja sekitar pukul 14.30 GMT. RIA Novosti adalah merek dari Badan Informasi Internasional Rusia (MIA) Rossiya Segodnya.

Sekitar 50 menit kemudian, warga menemukan sebuah benda yang diyakini sebagai alat peledak rakitan yang dipasang di lubang ventilasi, termasuk kaleng bahan bakar dan kabel.

Polisi dan petugas pemadam kebakaran memerintahkan evakuasi gedung ketika mereka tiba di tempat kejadian, serta menutup jalan.

Pasukan penjinak bom tiba sekitar pukul 17.20 GMT dan ledakan terdengar sekitar satu setengah jam setelah itu.

Masih belum diketahui jenis bahan peledak apa yang ditanam di bawah gedung, kapan seharusnya diaktifkan dan siapa yang berada di balik provokasi.

Kedutaan Rusia telah diberitahu polisi Jerman telah membuka penyelidikan atas percobaan serangan tersebut.(Tribunnews.com/RussiaToday/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas