Ben Wallace Samakan Putin dan Pejabat Militernya dengan Nazi
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace menyebut para pemimpin militer Rusia dan Presiden Putin harus menghadapi konsekuensi atas invasi Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Ilyushin Il-80 dirancang untuk melindungi Presiden Rusia dan memungkinkannya untuk memerintah dari langit jika terjadi serangan nuklir.
Il-80 juga mampu mengeluarkan perintah serangan nuklirnya sendiri.
Parade tahun ini diperkirakan melibatkan lebih sedikit persenjataan, karena masih dalam situasi perang dengan Ukraina.
Setelah pawai, sekitar satu juta warga Rusia diperkirakan akan berparade di Moskow sembari memegang foto anggota keluarga yang gugur dalam perang dan menamakannya "resimen abadi".
"Memalukan pada mereka yang berusaha menggunakan penderitaan orang Rusia biasa sebagai landasan untuk ambisi kekaisaran mereka sendiri," kata Wallace.
"Mereka adalah orang-orang yang benar-benar menghina ingatan Resimen Abadi."
Pejabat Barat memperkirakan Putin akan menggunakan pidatonya pada Hari Kemenangan untuk memperluas serangan di Ukraina dan mendeklarasikan perang secara resmi.
Dia mungkin juga akan mengumumkan "referendum" atau pencaplokan wilayah Donbas timur, tempat Ukraina memerangi separatis pro-Rusia sejak 2014.
Baca juga: Sejarah Hari Kemenangan Rusia, Putin Diduga akan Deklarasikan Perang Total Tepat di Victory Day
Baca juga: G7 Siapkan Sanksi Baru, Larang Anggotanya Impor Minyak dari Rusia
Pada Minggu sebelumnya, Putin membandingkan invasinya ke Ukraina dengan kemenangan Rusia dalam Perang Dunia Kedua.
"Hari ini, tentara kami, sebagai nenek moyang mereka, berjuang berdampingan untuk membebaskan tanah air mereka dari kotoran Nazi dengan keyakinan bahwa, seperti pada tahun 1945, kemenangan akan menjadi milik kita," kata Presiden Rusia.
Di saat yang sama, Kelompok 7 (G7) menyetujui sanksi baru yang menyasar perusahaan keuangan Rusia, menyusul sanksi embargo minyak Rusia.
Beberapa pemimpin Barat melakukan perjalanan ke Ukraina selama akhir pekan, termasuk Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Jill Biden, Ibu Negara AS.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)