Bongbong Marcos, Anak Diktator Ferdinand Marcos Unggul dalam Pilpres Filipina
Putra pemimpin diktator Ferdinand Marcos, Ferdinand "Bongbong" Romualdez Marcos Jr. diprediksi akan menang dalam Pilpres Filipina 2022.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Putra pemimpin diktator Ferdinand Marcos, Ferdinand "Bongbong" Romualdez Marcos Jr diprediksi akan menang dalam Pilpres Filipina 2022.
Pemilihan suara yang digelar Senin (9/5/2022) mengadu Wakil Presiden Leni Robredo dan mantan senator sekaligus anggota kongres Ferdinand Marcos Jr, putra diktator dengan nama yang sama.
Sang ayah, Ferdinand Marcos, merupakan Presiden kesepuluh Filipina yang menjabat dari 1965 hingga 1986.
Pemimpin yang dikenal dengan kediktatorannya itu berakhir setelah terjadi pemberontakan publik.
Sekitar 18.000 jabatan, mulai dari wakil presiden, kursi di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat hingga walikota, gubernur, dan anggota dewan juga diperebutkan.
Baca juga: Pilpres Filipina: Tiga Petugas Keamanan Tewas Tertembak di Tempat Pemungutan Suara
Baca juga: Kandidat Utama Presiden Filipina Rampungkan Kampanye, Bersiap untuk Pemilu 9 Mei
Dilansir Reuters, jajak pendapat menempatkan Marcos, yang dikenal sebagai "Bongbong", unggul dengan lebih dari 30 poin persentase dalam pemilihan presiden, setelah menduduki puncak setiap jajak pendapat tahun ini.
Artinya, Robredo akan membutuhkan lonjakan akhir atau jumlah pemilih yang rendah jika dia ingin menang.
Para pemilih mulai mengantre jauh sebelum tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pada pukul 6 pagi, dengan tempat pemungutan suara akan beroperasi lebih lama dari biasanya karena tindakan pencegahan COVID-19.
Jajak pendapat ditutup pada pukul 7 malam dan penghitungan suara tidak resmi dapat memberikan indikasi pemenang dalam beberapa jam.
Marcos (64) memberikan suaranya di provinsi asalnya, Ilocos Norte, dikelilingi oleh pengawal dan ditemani oleh anggota keluarga, termasuk putranya yang mencalonkan diri untuk kongres.
Marcos tidak menampilkan platform kebijakan nyata, tetapi kepresidenannya diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan Rodrigo Duterte.
Diketahui pendekatan Duterte yang kejam dan kuat terbukti populer dan membantunya mengkonsolidasikan kekuasaan dengan cepat.
Putrinya, Sara Duterte-Carpio, diperkirakan akan memenangkan kursi wakil presiden.
Meskipun presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah, Marcos dan Duterte-Carpio sejajar.