Hindari Sanksi Barat, Bank Rusia Makin Mandiri Dengan Kembangkan Cloud Domestik
Layanan ini digarap Sberbank, setelah pihaknya mengalami masalah dengan mitra cloud asing sehingga beberapa perangkat rumah pintarnya tidak berfungsi
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Perusahaan asal Rusia yang bergerak di sektor finansial, Sberbank dikabarkan sedang mengembangkan infrastruktur bisnis non keuangannya dengan membangun layanan teknologi cloud domestik.
“Kami menciptakan solusi hibrida berdasarkan platform dan infrastruktur cloud Tuya sendiri,” kata perwakilan SberDevices yang dikutip Euronews.
Layanan ini digarap Sberbank, setelah pihaknya mengalami masalah dengan mitra cloud asing sehingga beberapa perangkat rumah pintarnya tidak dapat berfungsi dengan sempurna.
Baca juga: Uni Eropa Pertimbangkan Sita Cadangan Devisa Rusia Untuk Tutup Kerugian Ukraina
Kerusakan pada cloud asing mulai dirasakan Sberbank pada pertengahan April kemarin, setelah infrastruktur cloud yang dinamai Tuya milik platform cloud Internet of Things China mengalami masalah fungsi pada lampu dan soket.
Kerusakan ini lantas membuat server pada perangkat streaming TV dan speaker pintar canggih mengalami gangguan.
“Dengan mengembangkan solusi otonom dan sekarang kami melanjutkan pekerjaan aktif pada infrastruktur yang sepenuhnya independen dari layanan asing, berdasarkan cloud kami sendiri,” kata perwakilan SberDevices kepada wartawan.
Meski kini rantai pasokan chip di pasar global tengah diperketat, namun hal tersebut tak mengurungkan niatan Sberbank untuk membangun server SberCloud pribadi.
Baca juga: Vokalis U2 Bono Ajak Pemuda Rusia Gulingkan Presiden Vladimir Putin
Rencananya setelah SberCloud rampung dibangun, server akan mulai dipasang diberbagai wilayah Rusia.
Adanya rencana ini diharapkan dapat membantu pemerintah Rusia dalam meningkatkan pengembangkan industri teknologi dalam negeri, dengan begitu Rusia dapat lebih mandiri sehingga mampu melindungi diri ancaman kekurangan pasokan perangkat keras dan lunak.
Mengingat saat ini Moscow tengah diserbu beragam sanksi ekonomi dan sosial.