7 Rudal Hantam Odessa Ukraina saat Kunjungan Pejabat Eropa, 1 Orang Dilaporkan Tewas
Satu orang telah tewas akibat serangan tujuh rudal di Odessa bersamaan dengan kunjungan Presiden Dewan Eropa ke Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Satu orang tewas akibat serangan rudal di Odessa, Ukraina pada Senin (9/5/2022).
Komando Operasi Selatan mengatakan bahwa pasukan Rusia menembakkan tujuh rudal ke Odessa.
Rudal menghantam sebuah pusat perbelanjaan dan gudang barang-barang konsumen.
“Sayangnya, satu orang meninggal, lima terluka dibawa ke rumah sakit. Pemadaman kebakaran berlanjut,” kata militer dalam sebuah unggahan Facebook, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Serangan rudal itu terjadi bersamaan dengan kunjungan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, ke kota tersebut.
“Ini adalah sikap nyata Rusia terhadap Eropa. Dan selalu begitu,” kata Zelenskyy dalam pidato.
Baca juga: Putin Membandingkan Invasi Rusia ke Ukraina dengan Perang Dunia II di Parade Hari Kemenangan
Baca juga: Didukung Tank dan Artileri, Pasukan Rusia Terus Gempur Pabrik Baja Azovstal di Mariupol
Serangan Barat ke Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa intervensi Rusia di Ukraina diperlukan karena Barat sedang bersiap menyerang Rusia.
Hal tersebut Putin sampaikan pada saat berpidato di parade Hari Kemenangan tahunan di Lapangan Merah Moskow yang menandai peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.
"(Barat) mempersiapkan invasi ke tanah kami, termasuk Krimea," kata Putin, dilansir Al Arabiya,Senin (9/5/2022).
Putin membangkitkan memori kepahlawanan Soviet dalam Perang Dunia Kedua untuk mendesak pasukannya menuju kemenangan di Ukraina.
Berpidato di depan barisan prajurit di Lapangan Merah pada peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman, Putin mengutuk ancaman eksternal untuk melemahkan dan memecah belah Rusia.
Putin juga mengulangi argumen yang biasa dia gunakan untuk membenarkan invasinya, bahwa NATO menciptakan ancaman serius di sebelah perbatasannya.
Dia secara langsung berbicara kepada tentara yang bertempur di wilayah Donbas di Ukraina timur yang telah dijanjikan Rusia untuk dibebaskan dari Kyiv.