Setahun Perang, Penduduk Gaza Frustasi dengan Rekonstruksi yang Lambat
Selama serangan Israel di Jalur Gaza tahun lalu, apartemen Imadeldin Abed menjadi tempat perlindungan bagi 13 orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Selama serangan Israel di Jalur Gaza tahun lalu, apartemen Imadeldin Abed menjadi tempat perlindungan bagi 13 orang.
Mereka berkumpul dan mencoba menghindari bom yang jatuh di wilayah Palestina yang terkepung.
Pada 17 Mei 2021, Abed mengatakan menerima telepon dari seorang perwira intelijen tentara Israel.
Di ujung telepon, perwira tersebut menyebut rumahnya akan menjadi sasaran rudal.
Baca juga: Wartawan Veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Dibunuh Pasukan Israel
Baca juga: Dokter Israel Teliti Hubungan Munculnya Hepatitis Akut dengan Covid-19
Dilansir Al Jazeera, apartemen yang berada di pusat Kota Gaza, hancur dalam serangan udara Israel berikutnya.
Saat menerima telepon, Abed sedang menyisir puing-puing rumah kerabatnya yang dibom, yang menyebabkan puluhan warga sipil tewas.
"Saya tidak menyangka itu akan segera terjadi di rumah saya," kata Abed kepada Al Jazeera.
"Petugas Israel mengatakan kepada saya bahwa kami harus mengevakuasi gedung kami dalam waktu 15 menit," terangnya.
"Petugas itu menekankan bahwa dilarang mengambil barang atau perabotan kami. Kami hanya berlari keluar sebagaimana adanya," terangnya.
Baca juga: Israel Bersiap Gusur Desa Masafer Yatta di Tepi Barat Yordan
Serangan 11 hari
Pada Mei 2021, Israel melancarkan serangan militer 11 hari yang menghancurkan di Jalur Gaza yang diblokade, serangan besar keempat yang diluncurkan oleh Israel di wilayah Palestina dalam 14 tahun.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 261 orang, termasuk 67 anak-anak, dan melukai lebih dari 2.200 orang, menurut PBB.
Tel Aviv mengatakan serangan itu adalah tanggapan yang dibenarkan terhadap roket dan proyektil lain yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan menyalahkan penguasa wilayah itu, Hamas.
Selama konflik, roket yang ditembakkan dari Gaza menewaskan 13 orang di Israel.
Baca juga: Israel Buru Pelaku Penusukan Massal asal Palestina