Putin Dituduh Rusak Ekonomi Rusia, Lantaran Perangnya yang Gagal di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.
Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang oligarki Rusia, dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine.
Disebutkan rekaman tersebut dibuat pada pertengahan Maret 2022.
"Dia (Putin) benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, benar-benar hancur."
"Masalahnya ada di kepalanya... Satu orang gila bisa menjungkirbalikkan dunia," ujar sang oligark tersebut.
Baca juga: Sekutu Putin Ingatkan Perang Nuklir Besar-besaran Jika NATO Berkonflik dengan Rusia
Seorang kapitalis ventura Barat yang bekerja dengan oligarki tersebut diam-diam merekam percakapan dan membagikannya dengan syarat dia tetap anonim, dikutip Tribunnews dari The Sun.
New Lines Magazine, yang diterbitkan oleh lembaga pemikir non-partisan Center for Global Policy, mengatakan bahwa oligarki itu terdaftar oleh Forbes Rusia sebagai salah satu dari 200 pengusaha terkaya di negara itu.
Direktur berita majalah itu Michael Weiss, yang menulis artikel tersebut, menambahkan bahwa oligarki itu bisa saja tulus ucapannya, atau dia mungkin sengaja mencoba menyebarkan disinformasi.
Baca juga: Sosok Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Akbar Dharmaputra, Terus Jalankan Tugas hingga Saat Terakhir
Seperti diketahui informasi tersebut terjadi di tengah klaim bahwa Putin telah 'membersihkan' lebih banyak jenderal topnya karena pasukannya tetap terjebak dalam perang melawan Ukraina.
Seperti diketahui hingga saat ini perang Rusia Vs Ukraina masih terus berlangsung.
Ukraina memasuki fase perang "panjang"
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan, Ukraina memaksa Rusia untuk mengurangi targetnya ke tingkat operasional dan taktis.
Ia juga menyebut kini kondisinya tengah memasuki fase perang "panjang", dikutip dari CNN.
“Untuk memenangkannya sekarang, kita harus hati-hati merencanakan sumber daya, menghindari kesalahan, memproyeksikan kekuatan kita sehingga musuh pada akhirnya tidak dapat melawan kita,” kata Reznikov.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.