Korea Utara Laporkan 21 Kematian Baru akibat Demam
Setelah satu warganya meninggal karena Covid-19, Korea Utara melaporkan 21 kematian baru akibat demam.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Inza Maliana
Sekitar 350.000 orang telah menunjukkan tanda-tanda demam, termasuk 18.000 yang baru melaporkan gejala seperti itu pada Selasa saja, kata KCNA.
Sejauh ini, sekitar 162.200 di antaranya telah dirawat, tetapi tidak menyebutkan berapa banyak yang dinyatakan positif Covid-19.
Setidaknya enam orang yang menunjukkan gejala demam meninggal, dengan salah satu dari kasus tersebut dikonfirmasi telah tertular varian virus Omicron, kata KCNA.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pusat komando anti-virus pada hari Selasa untuk memeriksa situasi dan tanggapan setelah menyatakan "darurat negara yang paling parah" dan memerintahkan penguncian nasional pada hari Kamis.
"(Kim) mengkritik bahwa penyebaran demam secara simultan dengan wilayah ibu kota sebagai pusat menunjukkan bahwa ada titik rentan dalam sistem pencegahan epidemi yang telah kita buat," kata KCNA.
Kim memilih secara aktif mengisolasi dan merawat orang yang mengalami demam sebagai prioritas utama, sambil menyerukan untuk merancang metode dan taktik perawatan ilmiah "dengan tempo kilat" dan memperkuat langkah-langkah untuk memasok obat-obatan.
Dalam pengiriman lain, KCNA mengatakan otoritas kesehatan berusaha mengatur sistem pengujian dan perawatan dan meningkatkan pekerjaan desinfeksi.
Penyebaran virus yang cepat menyoroti potensi krisis besar di negara yang kekurangan sumber daya medis tetapi telah menolak bantuan internasional dengan vaksinasi dan menutup perbatasannya.
Analis mengatakan wabah itu dapat mengancam untuk memperdalam situasi pangan yang sudah sulit di negara yang terisolasi itu tahun ini, karena penguncian akan menghambat perjuangan keras melawan kekeringan dan mobilisasi tenaga kerja.
Kasus Pertama Covid-19
Kasus pertama virus corona di Korea Utara dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Kamis (12/4/2022).
Temuan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan di satu-satunya negara yang tidak divaksinasi.
Pihak berwenang mendeteksi sub-varian varian virus corona Omicron yang sangat menular, BA.2, pada orang-orang di Pyongyang, KCNA melaporkan.
Namun, KCNA tidak merinci jumlah kasus yang dikonfirmasi.
Baca juga: Korea Utara Konfirmasi Kematian Pertama akibat Covid-19 setelah 350.000 Orang Alami Demam
Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 di Korea Utara, Kim Jong Un Pakai Masker hingga Berlakukan Lockdown