Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Dituduh Rusak Ekonomi Rusia, hingga Disebut Menderita Lantaran Sakit Kanker

Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Putin Dituduh Rusak Ekonomi Rusia, hingga Disebut Menderita Lantaran Sakit Kanker
BBC
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menggigit bibir bawahnya saat menyadari invasi Rusia ke Ukraina terus goyah. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.

Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang oligarki Rusia, dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine.

Disebutkan rekaman tersebut dibuat pada pertengahan Maret 2022.

"Dia (Putin) benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, benar-benar hancur."

"Masalahnya ada di kepalanya... Satu orang gila bisa menjungkirbalikkan dunia," ujar sang oligark tersebut.

Bahkan dirinya juga mengatakan Vladimir Putin saat ini sangat menderita lantaran penyakit kanker darah yang dideritanya.

Meskipun hingga saat ini tidak jelas secara pasti jenis kanker apa yang Putin derita.

Baca juga: Sekutu Putin Ingatkan Perang Nuklir Besar-besaran Jika NATO Berkonflik dengan Rusia

BERITA REKOMENDASI

Seorang kapitalis ventura Barat yang bekerja dengan oligarki tersebut diam-diam merekam percakapan dan membagikannya dengan syarat dia tetap anonim, dikutip Tribunnews dari The Sun.

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Anton Novoderezhkin / SPUTNIK / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Anton Novoderezhkin / SPUTNIK / AFP) (AFP/ANTON NOVODEREZHKIN)

New Lines Magazine, yang diterbitkan oleh lembaga pemikir non-partisan Center for Global Policy, mengatakan bahwa oligarki itu terdaftar oleh Forbes Rusia sebagai salah satu dari 200 pengusaha terkaya di negara itu.

Direktur berita majalah itu Michael Weiss, yang menulis artikel tersebut, menambahkan bahwa oligarki itu bisa saja tulus ucapannya, atau dia mungkin sengaja mencoba menyebarkan disinformasi.

Baca juga: Sosok Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Akbar Dharmaputra, Terus Jalankan Tugas hingga Saat Terakhir

Seperti diketahui informasi tersebut terjadi di tengah klaim bahwa Putin telah 'membersihkan' lebih banyak jenderal topnya karena pasukannya tetap terjebak dalam perang melawan Ukraina.

Seperti diketahui hingga saat ini perang Rusia Vs Ukraina masih terus berlangsung.

Ukraina memasuki fase perang "panjang"

Sebuah layar menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat prajurit berbaris di Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Sebuah layar menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat prajurit berbaris di Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan, Ukraina memaksa Rusia untuk mengurangi targetnya ke tingkat operasional dan taktis.

Ia juga menyebut kini kondisinya tengah memasuki fase perang "panjang", dikutip dari CNN.

“Untuk memenangkannya sekarang, kita harus hati-hati merencanakan sumber daya, menghindari kesalahan, memproyeksikan kekuatan kita sehingga musuh pada akhirnya tidak dapat melawan kita,” kata Reznikov.

Reznikov mengatakan, setelah serangan awal Rusia pada 24 Februari, Moskow memperkirakan bahwa Ukraina akan menyerah dalam beberapa hari dan Kremlin akan membangun sistem Rusia baru di Ukraina.   

Namun, kata Reznikov, “Tentara Ukraina dan seluruh penduduk Ukraina memukul mundur penjajah dan menggagalkan rencana mereka.” 

Baca juga: Cina Veto Resolusi Dewan HAM PBB, Indonesia Ikut Setuju Selidiki Kejahatan Perang Rusia  

Menurut Reznikov, perubahan penting juga terjadi di tingkat internasional. 

“Dalam sebulan, Ukraina mencapai integrasi di bidang pertahanan, yang tidak dapat dicapai selama 30 tahun."

"Kami menerima senjata berat dari mitra kami. Secara khusus, howitzer M777 155 mm Amerika sudah dikerahkan di depan."

"Tiga bulan lalu, ini dianggap tidak mungkin," kata Reznikov. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas