Presiden Jokowi Serukan Penghentian Perang di Ukraina
Di depan para pemimpin negara ASEAN dan AS, kata Mendag, Presiden Joko Widodo menyerukan penghentian perang di Ukraina sekarang juga
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama Presiden Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN–Amerika Serikat (AS) 11–13 Mei 2022 di AS.
Di depan para pemimpin negara ASEAN dan AS, kata Mendag, Presiden Joko Widodo menyerukan penghentian perang di Ukraina sekarang juga.
“Bapak Presiden memandang perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia,” kata Lutfi dalam siaran persnya, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Rangkuman Invasi Rusia Hari ke-80: Situasi Perang di Ukraina, Moskow Potong Listrik ke Finlandia
“Kenaikan harga pangan,energi, dan inflasi telah terjadi, sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang,” tambahnya.
Mendag Lutfi menuturkan saat ini dunia sedang mengalami masalah baru yang tidak ringan.
Setelah diserang pandemi Covid-19 yang kini berangsue mulai membaik, dunia kembali dikejutkan oleh masalah perang Rusia–Ukraina.
Ditegaskan Mendag Lutfi, Pesiden Joko Widodo menentang terjadinya peperangan ini.
“Presiden Joko Widodo menegaskan seharusnya dunia segera pulih dari pandemi Covid-19, namun dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina,” tutur Mendag.
Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam.
“Ketika dunia butuh multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka,” kata Mendag Lutfi.
Baca juga: Mantan PM Rusia Sebut Kepercayaan Diri Putin Hilang, Mulai Sadar Ia Kalah Perang di Ukraina
Penekanannya adalah pada besarnya pengaruh AS, Eropa dalam menghentikan perang di Ukraina.
“Sekali lagi menghentikan perang, bukan memenangkan perang di Ukraina,” tegas Mendag.
Mendag menuturkan Presiden Jokowi menegaskan bahwa perang tidak akan menguntungkan siapa pun.
“Bapak Presiden menegaskan bahwa setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan dan perdamaian dapat terwujud,” ujarnya.