Presiden AS Joe Biden akan Terbang ke Buffalo, Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Massal
Presiden AS Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Buffalo untuk bertemu dengan keluarga korban penembakan massal di Supermarket Tops.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden, akan melakukan perjalanan ke Buffalo, New York, pada hari Selasa (17/5/2022) untuk bertemu dengan keluarga korban penembakan massal di Supermarket Tops.
Penembakan bermotif rasial yang terjadi pada hari Sabtu itu menewaskan 10 orang dan melukai 3 lainnya.
Mengutip CNN.com, Biden mengatakan kepada wartawan Minggu pagi bahwa dia belum berbicara dengan keluarga korban.
Ia tengah "berusaha menyusun jadwal" untuk melakukan perjalanan ke daerah tersebut.
Ia juga berbicara melalui telepon dengan Gubernur Demokrat New York Kathy Hochul.
Biden menyatakan belasungkawa untuk keluarga korban selama konferensi pers hari Minggu di National Peace Officers Memorial Service.
Baca juga: Berita Foto : Penembakan di Buffalo AS, 10 Orang Tewas
Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Massal di Supermarket New York: Jumlah Korban, Identitas Pelaku hingga Motif
"Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi Departemen Kehakiman telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini sebagai kejahatan rasial, tindakan supremasi kulit putih yang bermotivasi rasial, dan ekstremisme kekerasan."
"Seperti yang mereka lakukan, kita semua harus bekerja sama untuk mengatasi kebencian yang tetap menjadi noda di jiwa Amerika."
"Hati kita berat sekali lagi, tapi tekad kita tidak boleh goyah," kata Biden.
Fakta-fakta Penembakan Massal di Supermarket New York: Jumlah Korban, Identitas Pelaku hingga Motif
Sepuluh orang tewas dalam penembakan massal yang terjadi di supermarket Tops di Buffalo, News York, Sabtu (14/5/2022) siang waktu setempat.
Otoritas menyebut peristiwa itu didasari kebencian atas ras.
Payton Gendron, remaja asal Conklin, New York, ditahan pada hari yang sama didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.
Ia mengaku tidak bersalah.
Dilansir Independent, berikut fakta-fakta seputar penembakan tersebut.
1. Jumlah Korban
Sepuluh orang tewas dalam penembakan pada Sabtu tersebut.
Korban yang tewas termasuk seorang pensiunan polisi Buffalo yang bekerja sebagai penjaga keamanan di toko, menurut pejabat.
Tiga orang lainnya menderita luka yang tidak mematikan.
Di antara para korban, 11 orang berkulit hitam, kata polisi, dan empat di antara mereka adalah pegawai toko.
Baca juga: Penembakan Massal di Supermarket New York, 10 Orang Tewas, Remaja 18 Tahun Ditangkap
Baca juga: Lagi, Terjadi Penembakan di Amerika, Kali Ini di Gereja Prebisterian Kalifornia
2. Identitas Pelaku
Polisi telah menangkap Payton Gendron, seorang remaja kulit putih berusia 18 tahun.
Gendron telah didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, di mana dia mengaku tidak bersalah.
3. Motif
Para pejabat sedang menyelidiki penembakan itu sebagai kejahatan kebencian dan insiden ekstremisme domestik.
"Ini benar-benar kejahatan," kata sheriff Erie County John Garcia pada hari Sabtu.
"Ini adalah kejahatan kebencian bermotivasi rasial dari seseorang di luar komunitas kami."
Polisi juga mengatakan mereka memiliki bukti yang menunjukkan motif rasis dalam serangan itu.
Meski begitu, polisi tidak akan mengkonfirmasi laporan media yang menyebut Gendron sempat membuat manifesto atau pernyataan terbuka berisi kebencian secara online.
Pria bersenjata itu dilaporkan memposting manifesto rasis di papan pesan online terkenal 4chan, yang mencakup gagasan supremasi kulit putih tentang teori "penggantian hebat" dan perbedaan IQ antar ras.
Dokumen itu mengatakan dia memilih targetnya karena memiliki konsentrasi tertinggi orang kulit hitam di dekatnya, The New York Times melaporkan.
Tertulis juga bagaimana si penembak "bosan" dan menjadi radikal selama lockdown Covid-19 pada tahun 2020.
4. Jenis Senjata
Penembak itu membawa "perlengkapan taktis" termasuk senapan gaya militer dan pelindung tubuh, kata polisi.
Seorang penjaga keamanan di dalam supermarket Tops sempat menembak dan memukul pria bersenjata yang dicurigai selama penembakan massal.
Tetapi pakaian lapisan baja menahan pelurunya, kata para pejabat pada hari Sabtu.
Gendron menggunakan senapan yang dibeli secara legal tetapi dimodifikasi secara ilegal di negara bagian New York, menurut Gubernur Kathy Hochul,
Ia menyebut bahwa "magazine ilegal" semacam itu dapat dibeli secara legal di negara bagian terdekat seperti Pennsylvania.
5. Kronologi
Pelaku tiba di supermarket setelah 14:30 ET dan menembak empat orang di tempat parkir, menewaskan tiga orang.
Ia lalu masuk ke dalam supermarket dan menembakkan beberapa peluru.
Beberapa orang bersembunyi saat pria bersenjata itu berjalan menyusuri supermarket.
Seorang karyawan Tops Markets bernma Will G mengatakan kepada The Buffalo News bahwa dia bersembunyi dengan sekelompok orang di walk-in cooler supermarket ketika tembakan terdengar di toko.
"Saya baru saja mendengar tembakan. Tembakan dan tembakan dan tembakan," katanya kepada outlet.
"Kedengarannya seperti benda-benda jatuh... Saya sembunyi. Saya hanya bersembunyi. Saya tidak akan meninggalkan ruangan itu."
Pelaku dikepung oleh polisi di ruang depan toko setelah penembakan terjadi.
Ia sempat menodongkan pistol ke lehernya sebelum petugas membujuknya untuk menjatuhkan senjatanya dan menyerahkan diri.
6. Dakwaan
Payton Gendron telah didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Sidang pengadilan berikutnya digelar hari Kamis, 19 Mei.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)