Lebih dari 260 Pejuang Ukraina Dievakuasi dari Pabrik Baja Mariupol
MIliter Ukraina mengatakan lebih dari 260 pejuang Ukraina, termasuk beberapa yang mengalami luka parah, dievakuasi dari pabrik baja Azovstal.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - MIliter Ukraina mengatakan lebih dari 260 pejuang Ukraina, termasuk beberapa yang mengalami luka parah, dievakuasi dari pabrik baja Azovstal, Kota Mariupol yang hancur.
Dilansir AP News, Wakil Menteri Pertahanan, Hanna Maliar mengatakan 53 pejuang yang terluka parah dibawa ke sebuah rumah sakit di Novoazovsk, sebelah timur Mariupol.
Lalu, 211 pejuang tambahan dievakuasi ke Olenivka melalui koridor kemanusiaan.
"Pertukaran akan dilakukan untuk kepulangan mereka," katanya.
Malyar mengatakan misi dilakukan untuk menyelamatkan pejuang yang tersisa di dalam pabrik, benteng perlawanan terakhir di kota pelabuhan selatan yang hancur.
Baca juga: Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina
Baca juga: Pasukan Ukraina Klaim Telah Capai Perbatasan Rusia setelah Berhasil Bebaskan Desa-desa Dekat Kharkiv
“Terima kasih kepada para pembela Mariupol, Ukraina mendapatkan waktu yang sangat penting untuk membentuk pasukan cadangan dan mengumpulkan kembali pasukan dan menerima bantuan dari mitra,” katanya.
“Dan mereka memenuhi semua tugas mereka. Tetapi tidak mungkin untuk membuka blokir Azovstal dengan cara militer.”
Ukraina butuh pahlawan tetap hidup
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan evakuasi para pejuang dari Azovstal ke wilayah yang dikuasai separatis adalah untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Dia mengatakan "yang terluka parah" mendapatkan bantuan medis.
“Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina tetap hidup. Itu prinsip kami,” katanya.
"Pekerjaan terus dilakukan untuk membawa orang-orang pulang, dan itu membutuhkan kesabaran dan waktu."
Zelenskyy mengucapkan selamat kepada tentara yang dilaporkan mendorong pasukan Rusia kembali ke dekat perbatasan.
Baca juga: TV Rusia Sebut Putin akan Luncurkan Nuklir ke Perbatasan Eropa Jika Finlandia dan Swedia Gabung NATO
Baca juga: Swedia Ingin Gabung NATO, Tapi Menolak Jadi Markas Senjata Nuklir dan Pangkalan Militer Aliansi
Kemunduran diplomatik Rusia