Penyebaran Covid-19 di Korea Utara Terus Meningkat, Bertambah 270.000 Kasus dan 6 Kematian
Dilansir dari Yonhap, markas besar pencegahan epidemi darurat negara melaporkan ada 269.510 orang menunjukkan gejala demam secara nasional.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Korea Utara terus bertambah sejak kasus pertama ditemukan lima hari lalu.
Dilaporkan Selasa (17/5/2022), kasus Covid-19 di Korea Utara bertambah 270.000 dan 6 kematian.
Dilansir dari Yonhap, markas besar pencegahan epidemi darurat negara melaporkan ada 269.510 orang menunjukkan gejala demam secara nasional.
Baca juga: Korea Utara Cegah Penyebaran Covid dengan Pengobatan Rumahan: Kumur Air Garam hingga Minum Teh Jahe
Hingga pukul 6 sore hari Senin (16/5/2022), jumlah totalnya menjadi 1,48 juta. Lebih dari 819.090 telah pulih sepenuhnya dan setidaknya 663.910 dirawat.
Di saat yang sama, ada 6 kematian baru sehingga totalnya menjadi 56 sejak kasus pertama dilaporkan hari Kamis (12/5) pekan lalu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada hari Senin telah memerintahkan Komisi Militer Pusat Partai Buruh untuk menugaskan unit medis Tentara Rakyat memasok obat-obatan semua apotek di bawah sistem layanan 24 jam.
Kantor berita KCNA pada hari Senin juga melaporkan bahwa Kim menegur para pejabat karena gagal memberikan obat-obatan kepada rakyatnya tepat waktu.
Kim turut mengecam sektor peradilan dan kejaksaan, khususnya direktur Kejaksaan Pusat, karena gagal melakukan pengawasan dan pengendalian hukum atas pasokan obat-obatan.
Kejaksaan juga disebut gagal memeriksa beberapa fenomena negatif dalam penanganan dan penjualan obat-obatan secara nasional.
Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Militer Bantu Penanganan Covid-19 Korea Utara
Belum cukup sampai di situ, Kim juga menegur keras kabinet dan sektor kesehatan masyarakat atas sikap kerja mereka yang tidak bertanggung jawab. Kim menyebut para pejabat di sektor itu belum sekuat tenaga melayani masyarakat.
Kim juga langsung melakukan inspeksi ke distrik Taedonggang di Pyongyang untuk memastikan pasokan dan penjualan obat-obatan dilakukan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan pekan sebelumnya.
Kim menyebut sebagian besar apotek berada dalam kondisi menyedihkan karena memiliki etalase obat-obatan tapi tidak ruang penyimpanan yang layak. Para apoteker pun ditegur karena tidak menggunakan seragam yang pantas saat melayani masyarakat.
Sumber: Kontan