Ini Enam Hal yang Menjelaskan Pertempuran dan Menyerahnya Militan Ukraina di Azovstal?
Kota Mariupol di tepi Laut Azov kini dikendalikan sepenuhnya oleh pasukan Rusia dan milisi Republik Donbass.
Penulis: Setya Krisna Sumarga

Tidak jelas berapa banyak petempur Ukraina yang bertahan di Azovstal hingga penyerahan diri resmi mereka. Pejabat Ukraina melaporkan ada sekira 600 orang, termasuk mereka yang terluka.
Sebanyak 40 dalam kondisi serius. Kiev mengancam akan menghentikan semua pembicaraan tentang penyelesaian damai dengan Rusia jika pasukan mereka ditewaskan.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bulan lalu ada lebih dari 2.000 militan bercokol di Azovstal.

5. Mengapa Kiev ingin menyelamatkan Azovstal?
Pendukung dan anggota keluarga pejuang Ukraina yang terperangkap telah berkampanye selama berminggu-minggu.
Mereka ada yang meminta para pemimpin asing dan tokoh masyarakat seperti Paus Fransiskus, untuk menekan Rusia dan mengamankan pembebasan mereka.
Bahkan band Ukraina yang “memenangkan” Kontes Lagu Eurovision minggu lalu memohon agar garnisun Azovstal diselamatkan.
Grup band itu diduga memenangkan kontes secara tidak fair, dan panitia melakukan pelanggaran aturan acara musik.
Sosok yang menonjol dalam kampanye publisitas adalah istri dari beberapa petempur yang terjebak. Beberapa di antaranya menuduh elite Ukraina berkhianat, karena menelantarkan keluarga mereka
Militer Rusia berulang kali menawarkan mereka yang terperangkap di dalam pabrik untuk menyerah, tetapi mereka menolak.
Sebaliknya, pasukan Ukraina dan milisi nasionalis yang bersembunyi di sana meminta Kiev dan "negara ketiga" untuk memfasilitasi penyelamatan mereka.
Rusia sebelumnya telah menuduh tentara Ukraina dan pejuang neo-Nazi menduduki pabrik menyandera warga sipil di sana, dan menukarnya dengan logistik.
Rusia mengizinkan kelompok bantuan internasional untuk mengatur evakuasi warga sipil, yang selesai pada 7 Mei.
Beberapa dari mereka yang meninggalkan pabrik memilih untuk tetap berada di wilayah yang dikuasai DPR, sementara yang lain diangkut ke sisi Kiev.