Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekaisaran Usia 17 Tahun, Jepang Dipimpin PM Yang Berusia 17 Tahun?

TV NHK telah menurunkan drama terbarunya yang ternyata menarik perhatian banyak orang, "Kekaisaran 17 Tahun" di mana PM Jepang adalah pelajar SMA yang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kekaisaran Usia 17 Tahun, Jepang Dipimpin PM Yang Berusia 17 Tahun?
Richard Susilo
Film drama terbaru NHK TV 17 sai no teikoku 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  TV NHK telah menurunkan drama terbarunya yang ternyata menarik perhatian banyak orang, "Kekaisaran 17 Tahun" di mana PM Jepang adalah pelajar SMA yang masih berusia 17 tahun.

Drama Sabtu malam sejak 7 Mei 2022  dibintangi oleh Fuju Kamio membawakan drama dari karya asli oleh penulis skenario Reiko Yoshida.

"Tak disangka NHK mengeluarkan drama modern, masa depan yang sangat menarik ini," papar Yamasaki seorang pengamat film masa depan Jepang kepada Tribunnews.com Rabu (18/5/2022).

Cerita drama tersebut, Jepang pada tahun 202X, ketika ekonomi menunjukkan penurunan terbesar setelah perang.

Pemerintah telah menetapkan kota lokal Aonami sebagai wilayah khusus dan akan memulai politik eksperimental menggunakan komputer kuantum.

Fuju Kamio adalah aktor  paling populer di bawah banyak tantangan, menjadi pria tampan Jepang selama periode Negara Berperang tersebut.

Berita Rekomendasi

Orang-orang muda yang dipilih oleh politik AI Solon menjadi "menteri", tetapi Perdana Menteri Maki (Fuju Kamio) adalah seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun.

Dalam pidato pelantikannya, ia menyatakan "politik yang transparan, rendah hati, dan menyelamatkan jiwa".

Semua politisi dewasa, termasuk walikota, memiliki wajah yang pahit. Apalagi, Maki mengusulkan "penghapusan dewan kota" pada rapat kabinet distribusi langsung.

Dikatakan bahwa Solon mengumpulkan dan menganalisis suara warga dan melakukan politik yang mencerminkan mereka.

Drama ini menjadi cukup menarik dari sekitar sini. Lagi pula, dia berani menampik "demokrasi parlementer" yang dianggap remeh.

Seperti yang dikatakan oleh reporter surat kabar Yamaguchi (Marika Matsumoto), apakah Maki bertujuan untuk "kediktatoran"?

Di sisi lain, Maki "menunggu" pembangunan kembali kawasan perbelanjaan setempat.

Referendum secara dijital, pakai kacamata dijijal bisa ikut angket live, diadakan dengan memanfaatkan Kota Solon sepenuhnya.

Ini merusak kohesi dan spekulasi antara politisi dan kontraktor umum.

Pekan lalu, lingkungan keluarga tempat Maki tumbuh dan pengalaman seorang pengasuh muda terungkap.

Disampaikan pula bahwa politik dilihat dari perspektif "bantuan publik". Dengan bantuan AI, Maki menantang apa yang tidak bisa dilakukan oleh politik yang ada.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas