Penyelidik AS Ungkap Pesawat China Eastern Sengaja Ditabrakkan
Penyelidik Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pesawat Boeing 737-800 China Eastern sengaja ditabrakkan ke lereng gunung.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Data penerbangan menunjukkan pesawat China Eastern Airlines sengaja ditabrakkan.
Penyelidik Amerika Serikat mengatakan bahwa seseorang di kokpit sengaja menabrakkan penerbangan China Eastern yang tiba-tiba jatuh ke tanah di China selatan.
Diketahui, Boeing 737-800 sedang dalam perjalanan dari Kunming ke Guangzhou pada 21 Maret 2022 ketika jatuh dari ketinggian jelajah 29.000 kaki ke lereng gunung.
Akibat insiden tersebut, 132 orang di dalamnya tewas.
Itu adalah bencana penerbangan terburuk di China daratan dalam hampir 30 tahun.
Perekam data penerbangan yang ditemukan dari lokasi kecelakaan dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis dan menunjukkan bahwa seseorang, mungkin pilot atau seseorang yang memaksa masuk ke kokpit, memasukkan perintah untuk
mengirim pesawat menukik.
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," kata seseorang yang mengetahui penilaian awal oleh para ahli di Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS kepada Wall Street Journal, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: G7 Diminta Berhenti Ikut Campur Urusan Internal China
Baca juga: Black Box Kedua Pesawat China Eastern Telah Ditemukan di Kedalaman 1,5 Meter
Pilot tidak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol lalu lintas udara dan pesawat terdekat selama penurunan cepat, kata pihak berwenang.
Satu sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa penyelidik sedang mencari tahu apakah kecelakaan itu adalah tindakan yang disengaja.
Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan pada 11 April, sebagai tanggapan terhadap rumor internet tentang kecelakaan yang disengaja, bahwa spekulasi tersebut sangat menyesatkan publik dan mengganggu pekerjaan investigasi kecelakaan.
Boeing dan NTSB menolak berkomentar kepada kantor berita dan merujuk pertanyaan ke regulator China.
Menurut sebuah laporan dari Boeing, penyelidik tidak menemukan bukti "sesuatu yang abnormal," kata Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada bulan April.
Dalam sebuah pernyataan, CAAC mengatakan staf telah memenuhi persyaratan keselamatan sebelum lepas landas.
Pesawat itu tidak membawa barang-barang berbahaya dan tampaknya tidak mengalami cuaca buruk.