Inggris Sebut Pasukan Rusia Kemungkinan Perkuat Operasi di Donbas setelah Rebut Mariupol
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut pasukan Rusia kemungkinan akan memperkuat operasi mereka di Donbas, setelah mengamankan Mariupol.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Inggris Sebut Pasukan Rusia Kemungkinan Perkuat Operasi di Donbas setelah Rebut Mariupol](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wilayah-donbass-ukraina-pada-14-april-202.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Inggris menyebut pasukan Rusia kemungkinan akan memperkuat operasi mereka di Donbas, setelah mengamankan Mariupol.
Dengan perlawanan Ukraina di Mariupol yang gigih sejak awal perang, berarti pasukan Rusia di derah itu harus dilengkapi dan diperbarui sebelum ditugaskan kembali.
"Ini bisa menjadi proses yang panjang jika dilakukan secara menyeluruh," jelas Kementerian Pertahanan Inggris dalam pengarahan intelijen terbaru.
Dilansir Al Jazeera, mengingat Komandan Rusia berada di bawah tekana, pasukan mereka kemungkinan akan mendistribusikan kembali tanpa persiapan memadai.
Baca juga: Menlu AS Blinken Tuduh Rusia Gunakan Makanan sebagai Senjata Perang di Ukraina
Baca juga: Anggaran Tak Cukup, Senator Paul Sarankan AS Pinjam Uang ke China untuk Membantu Ukraina
![Sebuah mobil van yang terbakar terlihat dalam perjalanan kosong ke Popasna, wilayah Donbass Ukraina, pada 14 April 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wilayah-donbass-ukraina-pada-14-april-202.jpg)
Jutaan dosis obat dikirim dari Inggris ke Ukraina
Sementara itu, bantuan tahap keempat dari pemerintah Inggris berangkat menuju Ukraina.
Lebih dari empat juta dosis obat-obatan, yang terdiri dari obat penghilang rasa sakit, antibiotik, dan peralatan pelindungan pribadi, serta respirator.
Pernyataan pemerintah menerangkan 4,2 juta dosis obat dan 1,5 juta item persediaan lainnya sangat penting untuk mengobati infeksi yang disebabkan trauma di medan perang dan terbatasnya fasilitas kebersihan.
"Sebagai salah satu donor kemanusiaan terbesar, Inggris akan terus membantu merawat mereka yang dengan berani menentang agresi keji Putin sampai Ukraina berhasil," kata pernyataan itu mengutip Menteri Luar Negeri Liz Truss.
Baca juga: PBB Desak Rusia Izinkan Ukraina Ekspor Gandum demi Atasi Krisis Pangan
Baca juga: Tentara Ukraina yang Menyerah di Mariupol Didaftarkan sebagai Tawanan Perang
![Suasana Kota Mariupol yang terkepung pasukan Rusia.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-kota-mariupol-yang-terkepung-pasukan-rusia.jpg)
Pasukan Rusia memblokir lebih dari 1.000 mobil untuk mengungsi ke Zaporizhzhia
Dikutip CNN, lebih dari 1.000 mobil yang membawa orang Ukraina telah dicegah untuk menyeberang ke wilayah yang dikuasai Ukraina di Zaporizhzhia, menurut administrasi militer regional di sana.
Pemerintah mengatakan pada Jumat (20/5/2022) bahwa mobil yang penuh dengan orang yang mencoba untuk mengungsi terjebak di sebuah pos pemeriksaan Rusia di kota Vasylivka.
"Di Vasylivka, penjajah tidak mengizinkan lebih dari 1.000 mobil memasuki wilayah yang dikuasai Ukraina selama empat hari berturut-turut," tulis Telegram.
![Tangkapan layar ini diperoleh dari video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Mei 2022, menunjukkan anggota layanan Ukraina saat mereka digeledah oleh personel militer pro-Rusia setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina. (Photo by Handout / Russian Defence Ministry / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dikepung-rusia-265-tentara-ukraina-menyerah-di-azovstal_20220519_174733.jpg)
Unggahan itu menyebut ada wanita dan anak-anak di dalam mobil, dan sebagian besar dari mereka tidak lagi punya uang untuk makan dan minum.
Beberapa mobil berhasil menerobos ke kota Zaporizhzhia, di tenggara Ukraina, pada Kamis (19/5/2022).
Sebuah video yang diposting ke Telegram oleh Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi pemerintah Ukraina menunjukkan antrean panjang mobil di sisi jalan
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.