Survei: Hampir Separuh Warga Inggris Setuju Ratu Elizabeth II Pensiun
Hampir setengah dari warga Inggris yakin Ratu Elizabeth II harus pensiun karena masalah kesehatan, menurut jajak pendapat terbaru.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Hampir setengah dari warga Inggris setuju jika Ratu Elizabeth II harus pensiun karena masalah kesehatan.
Ratu yang berusia 96 tahun pada April lalu, sedang bersiap merayakan Platinum Jubilee menandai peringatan 70 tahun pemerintahannya, pada bulan Juni mendatang.
Ada kekhawatiran terhadap kesehatan Ratu, yang setidaknya pernah didengar 88 persen orang Inggris, menurut jajak pendapat Redfield & Wilton untuk Newsweek.
Sebanyak 40 persen publik Inggris merasa Ratu Elizabeth harus pensiunan karena usia dan kesehatannya.
Baca juga: Perayaan 70 Tahun Ratu Elizabeth II Bertakhta, Kedubes Inggris Jakarta Tanam Pohon Gaharu
Baca juga: POPULER Internasional: Rusia Blokade Pabrik Baja Mariupol | Ulang Tahun ke-96 Ratu Elizabeth
Sementara itu, 37 persen merasa tidak seharusnya pensiun, demikian hasil survei kepada 1.500 orang yang dilakukan pada 18 Mei lalu.
Dari mereka yang khawatir dengan kondisi itu, 51 persen mengatakan mereka tampak serius sementara 26 persen mengatakan tidak dan 23 persen tidak tahu.
Ratu baru-baru ini batal menghadiri State Opening of Parliament, sebuah acara besar yang merupakan bagian dari fungsi konstitusional resminya sebagai kepala negara Inggris.
Mekanisme hukum dalam The Regency Act harus digunakan untuk memungkinkan Pangeran Charles membacakan pidato Ratu.
"Ratu terus mengalami masalah mobilitas episodik, dan dalam konsultasi dengan dokternya dengan enggan memutuskan bahwa dia tidak akan menghadiri State Opening of Parliament besok," kata juru bicara Istana Buckingham pada Senin (9/5/2022).
"Atas permintaan Yang Mulia, dan dengan persetujuan otoritas terkait, Pangeran Wales akan membacakan pidato Ratu atas nama Yang Mulia, dengan kehadiran Duke of Cambridge."
Tanda-tanda mengenai kondisi kesehatan Ratu terlihat saat Elizabeth menghadiri Royal Windsor Horse Show pada 15 Mei dan pembukaan jalur kereta api pada 17 Mei.
Kedatangan Elizabeth di Stasiun Paddington hanya dikonfirmasi pada menit terakhir dan ia menggunakan tongkat saat berjalan.
Minggu pertama bulan Juni mendatang, akan menjadi hari-hari tersibuk Ratu Elizabeth di tengah isu kesehatannya.
Rangkaian acara Platinum Jubilee akan dimulai pada Kamis, 2 Juni.
Ratu diharapkan akan muncul di balkon Istana Buckingham untuk melihat Trooping the Colour, parade ulang tahun tahunannya.
Disusul Kebaktian Thanksgiving untuk menghormatinya di Katedral St. Paul di London pada 3 Juni, diikuti oleh Derby Epsom pada Sabtu, 4 Juni.
Acara finalnya berlangsung pada 5 Juni, dengan pawai yang terdiri dari 10.000 orang di Mall di luar Istana Buckingham.
Ratu Elizabeth menandai 70 tahun pemerintahan sejak aksesinya pada 6 Februari 1952.
Platinum Jubilee-nya dimulai pada 6 Februari 2022, menandai 70 tahun sejak dia naik takhta setelah kematian ayahnya.
Menurut laporan Tribunnews, Ratu Elizabeth menjadi pemimpin monarki pertama dalam sejarah Inggris yang memerintah selama 70 tahun.
Dua minggu kemudian, ia dinyatakan positif Covid-19 bergejala ringan.
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Akhirnya Bertemu Ratu Elizabeth, Pertama Kali sejak Keluar Kerajaan
Baca juga: Dengarkan Kisah Pasien hingga Perawat RS Royal, Ratu Elizabeth Akui Mudah Lelah Usai Kena Covid-19
Ia membatalkan dua audiensi virtual, namun bicara melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Boris Johnson pada 23 Februari di tengah krisis di perbatasan Rusia-Ukraina.
Kemudian pada tanggal 28 Februari, ia dilaporkan telah pulih dan menghabiskan waktu bersama keluarganya di Frogmore.
Pada tanggal 7 Maret, Ratu bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeaudi Windsor Castle.
Itu merupakan pertemuan langsung pertamanya sejak didiagnosa positif Covid-19.
Ratu kemudian berkomentar bahwa infeksi Covid-19 membuat kelelahan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/TiaraShelavie)