Jenderal Kanada Trevor Cadieux Ditangkap di Mariupol? Ini Ulasan dan Analisisnya
Trevor Cadieux memiliki catatan dan reputasi sangat panjang, sebagaimana halnya Eric Olson yang disebut jenderal tempur tulen.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Pada 4 Mei 2022, dilaporkan Letjen Trevor Cadieuex ditangkap ketika mencoba melarikan diri melalui saluran pembuangan dari pabrik Azovstal.
Cadieux saat ini adalah perwira militer asing berpangkat tertinggi di antara mereka yang ditahan di Ukraina.
Sejumlah media Rusia menjulukinya “jenderal tentara bayaran." Kabar santer kehadiran perwira NATO di Azovstal dan Mariupol muncul sejak awal operasi Rusia ke Ukraina 24 Februari.
Selain Caideux, sejumlah sumber penduduk Mariupol yang dievakuasi, mendengar nama Jenderal Roger Cloutier Jr, Mayjen Paul Gray, dan Mayor Jasen Pask.
Ketiganya berasal dari militer AS. Mayor Jasen Pask terakhir menjabat Wakil Komandan Brigade Infanteri ke-53 Garda Nasional AS.
Rusia berhasil memaksa pasukan Ukraina dan kelompok bersenjata Azov menyerah tanpa syarat dari kubu Azovstal sejak 16 Mei.
Hingga Azovstal dinyatakan sepenuhnya dikuasai pasukan Rusia, tercatat ada 2.430 orang yang menyerahkan diri. Ratusan di antaranya cedera ringan hingga berat.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, Jenderal Eric Olson, Letnan Kolonel Inggris John Bailey, dan empat instruktur dari NATO ikut dalam penyerahan diri itu.
Jika Benar Barat Takkan Mengakui
Analis politik Aleksandr Asafov mengomentari kabar penahanan para tentara bayaran asing, termasuk para perwira tinggi dan pensiunan jenderal itu.
Menurutnya, barat secara kolektif tidak diuntungkan jika mengakui ada anggota militer, terutama yang berpangkat lebih tinggi, ambil bagian dalam operasi tempur di Ukraina.
Banyak tokoh-tokoh barat, termasuk perwira militernya yang terpapar ideologi destruktif, sehingga mereka tidak mungkin ditampilkan sebagai pahlawan perdamaian.
Barat akan melakukan apa saja untuk memisahkan diri dari orang-orang seperti itu.
“Stoltenberg, Psaki, Biden, dan banyak lainnya telah mengatakan tidak ada kontingen NATO yang ada atau dapat berada di sana (Ukraina), dan mereka tidak akan pernah terlibat dalam permusuhan,” kata Asafov.