Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Temukan 92 Kasus Cacar Monyet di 12 Negara Anggota PBB

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 92 kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan dari 12 negara anggota PBB.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in WHO Temukan 92 Kasus Cacar Monyet di 12 Negara Anggota PBB
Marcel Hartawan
Salah seorang anak di Desa Negalsari yang diduga terkena Cacar Monyet 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 92 kasus monkeypox atau cacar monyet ditemukan di 12 negara anggota PBB pada Sabtu (21/5/2022), meski tidak disebutkan secara rinci negara mana saja yang dimaksud.

WHO mengharapkan untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus cacar monyet dengan memperluas pengawasan di negara-negara dimana penyakit itu biasanya tidak ditemukan.

Penyakit tersebut diduga telah masuk ke populasi lewat kontak seksual dan menyebar seperti infeksi menular seksual.

WHO menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang untuk negara-negara tentang cara mengurangi penyebaran cacar monyet.

"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala", tambah badan tersebut dilansir SBS News, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air Biasa, Simak Gejala Monkeypox dan Chickenpox pada Kulit

Cacar monyet adalah penyakit menular yang biasanya ringan dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika.

Ini menyebar melalui kontak dekat, sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan menjaga kebersihan.

BERITA REKOMENDASI

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa ia telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," pejabat WHO David Heymann, seorang spesialis penyakit menular, mengatakan kepada Reuters.

Mr Heymann mengatakan komite ahli internasional telah bertemu secara virtual untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah tersebut dan dikomunikasikan kepada publik.

Termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, siapa yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan.

Dia mengatakan pertemuan itu diadakan "karena urgensi situasi".

Komite bukanlah kelompok yang akan menyarankan untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.


Dia mengatakan kontak dekat adalah jalur penularan utama, karena lesi khas penyakit ini sangat menular.

Misalnya, orang tua yang merawat anak yang sakit dan petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet itu berisiko tertular.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas