WHO: Dunia Hadapi Tantangan Besar Covid-19, Monkeypox dan Perang
Monkeypox merupakan virus yang paling umum ditemukan di daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memperingatkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi tantangan 'berat', termasuk virus corona (Covid-19), perang di Ukraina dan cacar monyet (Monkeypox).
Peringatan ini ia sampaikan saat berbicara di Jenewa, Swiss, di mana para ahli dari badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu sedang membahas wabah Monkeypox yang menyebar ke15 negara di luar benua Afrika.
Dikutip dari laman BBC News, Senin (23/5/2022), lebih dari 80 kasus telah dikonfirmasi di Eropa, Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia dan Israel.
Namun, risiko penularan untuk masyarakat secara luas masih tergolong pada level rendah.
Monkeypox merupakan virus yang paling umum ditemukan di daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat.
Virus ini cenderung tidak mudah menyebar diantara manusia dan penyakitnya biasanya tergolong ringan.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, mayoritas orang yang terkena virus ini pulih dalam beberapa minggu.
Wabah itu sejauh ini telah mengejutkan para ilmuwan, bahkan pejabat kesehatan Inggris pun telah mengeluarkan saran baru dan mengatakan bahwa mereka yang melakukan kontak erat dengan kasus berisiko tinggi harus mengisolasi diri selama tiga minggu.
Baca juga: Ini Beda Gejala Cacar Biasa dengan Cacar Monyet
Sementara itu pada Jumat lalu, Belgia menjadi negara pertama yang mengumumkan karantina tiga minggu bagi orang yang terinfeksi.
Para ahli memprediksi akan ada lebih banyak kasus yang dikonfirmasi akan diumumkan di Inggris pada Senin waktu setempat.
Berbicara dalam pembukaan Majelis Kesehatan Dunia pada hari Minggu kemarin, Tedros menegaskan bahwa tentu saja pandemi Covid-19 bukan satu-satunya krisis yang ada di dunia.
"Saat kami berbicara, rekan-rekan kami di seluruh dunia menanggapi wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo, Monkeypox dan Hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya, serta krisis kemanusiaan yang kompleks di Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, Republik Arab Suriah, Ukraina dan Yaman. Kita menghadapi konvergensi penyakit, kekeringan, kelaparan dan perang yang hebat, yang dipicu oleh perubahan iklim, ketidakadilan, dan persaingan geopolitik," tegas Tedros.
WHO sebelumnya mengatakan bahwa sejumlah kasus Monkeypox lainnya kini sedang diselidiki.
Namun organisasi itu tidak menyebut nama negara yang terlibat - dan memperingatkan bahwa kemungkinan akan ada lebih banyak kasus infeksi yang dikonfirmasi.