200 Mayat Ditemukan di Bangunan Runtuh Mariupol Ukraina, Kondisinya Memprihatinkan
Para pekerja yang menggali di antara puing-puing menemukan 200 mayat di Mariupol, kata pihak berwenang Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Sementara itu, seorang pejabat Rusia di wilayah Kherson Ukraina mengatakan pemerintah pro-Rusia akan meminta Moskow untuk mendirikan pangkalan militer di sana.
Baca juga: Diplomat Senior Moskow: Rusia Siap Lanjutkan Negosiasi Damai dengan Ukraina
Baca juga: Pengakuan Diplomat Rusia yang Mengundurkan Diri, Yang Lain Banyak Tapi Memilih Bungkam
"Ini sangat penting dan akan menjadi jaminan keamanan bagi kawasan dan penduduknya," kata Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan.
Para pejabat Ukraina berspekulasi Rusia berencana mengadakan referendum di wilayah tersebut untuk mendeklarasikan kemerdekaannya, sama seperti yang diadakan di wilayah Donetsk dan Luhansk di Donbas.
Rusia mengakui republik Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri dua hari sebelum menginvasi Ukraina, menggunakan itu sebagai dalih untuk mengirim pasukan ke bekas tetangga Sovietnya.
Sebaliknya, Stremousov mengatakan wilayah itu akan meminta Moskow untuk menjadikannya bagian dari Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terserah kepada rakyat Kherson untuk memutuskan bagaimana dan di mana mereka ingin tinggal.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)