China: AS Akan 'Bayar Harga Yang Tak Tertahankan', Jika Salah Langkah Soal Taiwan
Pada hari Senin, penghuni Gedung Putih menyatakan bahwa AS siap melindungi Taiwan dengan kekuatan militer, jika perlu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – China memperingatkan ke Amerika Serikat kalau negara adi daya tersebut akan membayar "harga yang tak tertahankan" jika terus menempuh jalan yang “salah” dalam masalah Taiwan.
Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengomentari pernyataan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini tentang masalah tersebut.
"AS terus memainkan permainan kata-kata di sekitar prinsip 'satu China'. Tetapi saya ingin mengingatkan pihak Amerika bahwa tidak ada kekuatan di dunia, bahkan di dalam AS, yang dapat menyelamatkan kekuatan yang menganjurkan 'kemerdekaan Taiwan dari kekalahan," ujarnya mengingatkan.
Menurut juru bicara itu, AS melanggar janjinya tentang masalah Taiwan, mengikis dan menghapus prinsip "satu China".
Baca juga: Tekad PM Baru Australia Terhadap Hubungan yang Sulit Dengan China
Selain itu, secara diam-diam dan terang-terangan menghasut dan mendukung aktivitas separatis, yang ditujukan untuk "kemerdekaan Taiwan."
"Jika AS terus menempuh jalan yang salah, ini tidak hanya akan menciptakan konsekuensi yang tidak dapat diubah untuk hubungan China-Amerika, ini juga akan memaksa AS untuk membayar harga yang sangat tinggi pada akhirnya," ia memperingatkan.
Menurut Wang Wenbin, China memiliki keyakinan penuh, kemampuan penuh dan siap untuk secara tegas mengekang kegiatan separatis yang ditujukan untuk "kemerdekaan Taiwan", dan dengan tegas menahan campur tangan eksternal dan dengan teguh mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorialnya.
“Saya menyarankan AS untuk mendengarkan lagu Cina kuno yang terkenal yang mengingatkan bahwa ketika seorang teman datang, dia akan bertemu dengan anggur yang baik dan ketika seekor serigala datang, dia akan bertemu dengan senapan pemburu,” tutupnya.
Pada hari Selasa, kumpulan wartawan Gedung Putih melaporkan bahwa Biden mengatakan kepada wartawan setelah KTT Keamanan Segiempat (Australia, India, AS dan Jepang) bahwa kebijakan Washington terhadap Taiwan tetap tidak berubah.
Pada hari Senin, penghuni Gedung Putih menyatakan bahwa AS siap melindungi Taiwan dengan kekuatan militer, jika perlu, dalam konferensi pers di Jepang.
Baca juga: China Pastikan Tidak Berkompromi Jika AS Bantu Militer Taiwan dalam Perang
Pemerintah AS mengumumkan bahwa posisi Washington tetap tidak berubah, dan bahwa pernyataan Biden menegaskan kewajiban untuk "menyediakan sarana pertahanan diri militer ke Taiwan."
Kemlu China menyatakan protes tegas menanggapi pernyataan Presiden AS tersebut.
Pasokan Senjata Lebihi Komitmen
Amerika Serikat telah mengirim persenjataan ke Taiwan dengan nilai total melebihi 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp 102,26 triliun (kurs Rp 14.670/dolar AS).
Demikian diungkapkan oleh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin.