UPDATE Invasi Rusia Hari ke-92, Ini Rangkuman Peristiwa yang Terjadi
Rangkuman peristiwa di hari ke-92 invasi Rusia di Ukraina, Kota Sievierodonetsk semakin terancam terkepung, Kyiv meminta lebih banyak bantuan senjata.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
![UPDATE Invasi Rusia Hari ke-92, Ini Rangkuman Peristiwa yang Terjadi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kota-kecil-sievierodonetsk-oblast-lugansk-ukraina-pada-27-februari-2022.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi di hari ke-92 invasi Rusia di Ukraina, Kamis (26/5/2022).
Kota Sievierodonetsk, Ukraina kini semakin dalam bahaya dikepung tentara Ukraina.
Di saat yang sama, menteri luar negeri Ukraina mengatakan, negaranya sangat membutuhkan beberapa sistem peluncuran roket untuk menandingi daya tembak Rusia.
Mengutip The Guardian, ini perkembangan lainnya seputar invasi Rusia di Ukraina.
- Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menyebut NATO tidak melakukan apa-apa dalam menghadapi invasi Rusia ke negaranya.
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Kuleba memuji Uni Eropa atas keputusan "revolusioner" untuk mendukung Kyiv tetapi mengatakan aliansi militer NATO telah "benar-benar terkesampingkan".
Baca juga: Ketua Komisi Uni Afrika Sebut Perang di Ukraina Mengancam Geopolitik Hingga Ekonomi Global
Baca juga: Zelensky: Ukraina Tidak akan Serahkan Tanahnya sebagai Imbalan Berakhirnya Perang dengan Rusia
![Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memberikan konferensi pers setelah pertemuannya dengan Ketua OSCE di Kyiv, pada 10 Februari 2022.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-luar-negeri-ukraina-dmytro-kuleba.jpg)
- Ukraina kembali meminta lebih banyak senjata, termasuk beberapa sistem peluncuran roket untuk menandingi daya tembak Rusia.
"Kami membutuhkan bantuan kepada mitra kami - terutama, senjata untuk Ukraina. Bantuan penuh, tanpa pengecualian, tanpa batas, cukup untuk menang," kata Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam pidato nasionalnya.
Kuleba menambahkan, negaranya sangat membutuhkan beberapa sistem peluncuran roket untuk menandingi daya tembak Rusia.
- Zelenskiy menolak gagasan bahwa negaranya harus menyerahkan wilayah untuk berdamai dengan Rusia.
"Tajuk rencana mulai muncul di beberapa media barat yang menyatakan bahwa Ukraina harus menerima apa yang disebut 'kompromi sulit' dengan menyerahkan wilayah sebagai imbalan perdamaian," katanya dalam pidato Rabu malam.
Mereka yang menyarankan Ukraina untuk menyerahkan wilayah, gagal melihat orang-orang biasa, yang benar-benar tinggal di wilayah yang mereka usulkan untuk ditukar dengan ilusi perdamaian.
Penasihat presiden Oleksiy Arestovych menambahkan, "Tidak ada yang akan memperdagangkan satu gram kedaulatan kami atau satu milimeter pun wilayah kami."
"Anak-anak kami sekarat, tentara dihancurkan oleh peluru, dan mereka menyuruh kami mengorbankan wilayah."
"Enyah lah. Itu tidak akan pernah terjadi."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.