Kepala Jaksa Ukraina Prediksi akan Ada 100.000 Lebih Kasus Kejahatan Perang yang Dilakukan Rusia
Ukraina percaya mereka akan mengidentifikasi lebih dari 100.000 kasus kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina percaya mereka akan mengidentifikasi lebih dari 100.000 kasus kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Dilansir The Sun, Kepala Jaksa Iryna Venediktova mengatakan timnya sudah menyelidiki hampir 14.000 kasus, Sabtu (28/5/2022).
Namun jumlah sebenarnya yang dilakukan oleh pasukan Vladimir Putin diperkirakan mencapai 100.000.
Jumlah itu berdasarkan perkiraan dari apa yang terungkap dalam tiga bulan pertama invasi, kata seorang sumber di kantornya.
Jaksa di sana sudah membangun kasus kejahatan perang tetapi prosesnya dapat berlangsung berbulan-bulan karena "skala kengerian" yang sudah terungkap.
Saat ini, Rusia melakukan serangan besar-besaran di Severodonetsk.
Baca juga: Sidang Kejahatan Perang Ukraina yang Pertama: Tentara Rusia Dipenjara Seumur Hidup
Baca juga: Tentara Rusia Pertama yang Diadili atas Kejahatan Perang Mengaku Bersalah Bunuh Warga Sipil
Namun, Rusia juga belum menyerah untuk mendapatkan kota kedua di negara itu, Kharkiv.
The Sun berhasil mengungkapkan rincian kejahatan perang yang terjadi di kota bagian timur laut Ukraina itu.
Kasus kejahatan perang ini termasuk kasus yang sedang berlangsung di Kharkiv di mana tiga mayat ditemukan terbakar di ruang bawah tanah dengan bukti adanya pembakaran.
Ahli TKP telah dibawa ke penyelidikan.
Pria, wanita dan anak-anak disiksa dan ditembak sebelum ditutup dengan ban mobil dan dibakar.
Dinas keamanan negara itu juga menyelidiki pemerkosaan seorang wanita di desa Little Rogan sebagai kejahatan perang.