Uni Eropa Sepakat Embargo Minyak Rusia setelah Berkompromi dengan Hongaria
Uni Eropa telah sepakat melakukan embargo impor minyak dari Rusia, setelah mencapai kesepakatan kompromi dengan Hongaria.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kompromi ini menandai sanksi lain yang juga diterapkan, termasuk memutuskan sambungan bank terbesar Rusia Sberbank dari sistem SWIFT global, melarang tiga lembaga penyiaran negara, dan memasukkan orang-orang yang dipersalahkan atas kejahatan perang dalam daftar hitam.
Kritik Tajam dari Zelensky
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya di KTT mengecam para pemimpin UE karena menurutnya terlalu lunak pada Moskow.
"Mengapa Anda bergantung pada Rusia, pada tekanan mereka, dan bukan sebaliknya? Rusia harus bergantung pada Anda. Mengapa Rusia masih bisa menghasilkan hampir satu miliar euro per hari dengan menjual energi?" kata Zelensky.
Blok beranggotakan 27 negara ini telah meluncurkan lima paket sanksi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Namun perundingan alot mewarnai paket sanksi embargo minyak, karena banyaknya negara yang bergatung pada Rusia untuk memasok energinya.
Ramanan Krishnamoorti, profesor teknik perminyakan di University of Houston di Amerika Serikat, mengatakan dampak embargo minyak Rusia oleh UE mungkin tidak sefatal yang diperkirakan.
Apalagi jika negara-negara seperti India dan China ikut campur.
"Mereka akan dapat membeli minyak Rusia yang didiskon dengan harga lebih rendah daripada beberapa bulan terakhir," kata Krishnamoorti kepada Al Jazeera.
Baca juga: Analisis Citra Satelit Tunjukkan Rusia Sengaja Menyerang Warisan Budaya Ukraina, Targetkan Museum
Baca juga: Presiden Amerika: Washington Tidak akan Kirim Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Menjangkau Rusia
Dia juga memperkirakan embargo juga bisa memiliki implikasi positif bagi Iran dan Venezuela.
"Mereka mungkin bisa bersahabat dengan Eropa dan AS dan memulai cara untuk menormalkan kemampuan mereka untuk memperkenalkan kembali energi mereka kembali ke pasar dunia," tambahnya.
KTT itu juga membawa dukungan politik untuk paket pinjaman Uni Eropa senilai sembilan miliar euro ($9,7 miliar), dengan komponen kecil hibah untuk menutupi sebagian bunga, bagi Ukraina untuk mempertahankan pemerintahannya dan membayar upah selama sekitar dua bulan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)