100 Orang Tewas akibat Banjir dan Tanah Longsor di Brasil
Bencana banjir dan tanah longsor di timur laut Brasil menewaskan 100 orang, menurut pejabat setempat.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
![100 Orang Tewas akibat Banjir dan Tanah Longsor di Brasil](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-tewas-capai-100-orang-akibat-hujan-lebat-di-brasil_20220601_090437.jpg)
Pada laporan IPCC yang dirilis awal tahun ini juga memperingatkan bahwa daerah perkotaan yang kurang makmur tanpa kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan iklim akan menghadapi risiko paling besar.
Para ahli menghubungkan cuaca buruk di Brasil dengan La Niña, pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat mempengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Banyak faktor yang menyebabkan banjir, tetapi pemanasan atmosfer yang disebabkan oleh perubahan iklim membuat curah hujan ekstrem lebih mungkin terjadi.
Cerita Korban Longsor dan Banjir
BBC melaporkan, sekitar 1.200 penyelamat dikerahkan untuk menyisir lokasi bencana di negara bagian Pernambuco menggunakan perahu dan helikopter.
Seorang korban bernama Luiz Estevão Aguiar mengatakan kepada TV Globo bahwa dia kehilangan 11 kerabat.
"Adik saya, ipar saya, 11 orang dari keluarga saya meninggal. Sulit. Saya tidak mengharapkan ini," katanya sambil berlinang air mata.
![Warga melihat daerah longsor di komunitas Jardim Monte Verde, lingkungan Ibura, di Recife, Negara Bagian Pernambuco, Brasil, pada 29 Mei 2022. - Hujan deras di timur laut Brasil telah menyebabkan sedikitnya 56 orang tewas dan puluhan hilang, pejabat pertahanan sipil kata Minggu, saat tim penyelamat memanfaatkan jeda hujan untuk mencari korban selamat. (Photo by Brenda Alcantara / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-tewas-capai-100-orang-akibat-hujan-lebat-di-brasil_20220601_085513.jpg)
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Dua RT di Cilandak Timur Jakarta Selatan Terendam Banjir
Baca juga: Korban Ungkap Detik-detik Longsor Tembok di Bogor: Ibu Berusaha Gendong Anak Selamatkan Diri
Sementara itu, Flávio José da Silva masih terus mencari ayah tirinya di reruntuhan rumah.
Ia mengaku sempat mendengar ayahnya, Gilvan, meminta pertolongan setelah kediamannya itu roboh.
"Aku di sini, di bawah tanah," kata Silva menirukan ayahnya.
"Kami berharap bisa menemukannya dalam keadaan hidup," ujarnya sambil menunjuk ke tumpukan puing.
Banjir dan tanah longsor yang mematikan telah menewaskan ratusan orang di Brasil selama setahun terakhir.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)