Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Invasi Rusia Memicu Musnahnya Ribuan Benih Tanaman di Ukraina

Crop Trust menyebut bahwa ribuan benih tanaman di Ukraina saat ini terancam musnah karena bank benih yang berbasis di Kharkiv hancur dibom Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Invasi Rusia Memicu Musnahnya Ribuan Benih Tanaman di Ukraina
Food Navigator
Ilustrasi Biji gandum. Invasi Rusia Memicu Musnahnya Ribuan Benih Tanaman di Ukraina 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Menurut laporan organisasi pangan dan pertanian yang didirikan PBB, Crop Trust menyebut bahwa ribuan benih tanaman di Ukraina saat ini terancam musnah karena bank benih yang berbasis di Kharkiv hancur dibom Rusia.

Serangan invasi yang gencar dilakukan Rusia telah meluluhlantakkan seluruh kota Kharkiv yang berada di timur laut Ukraina, tak terkecuali fasilitas penelitian bank benih nasional Ukraina.

“Akan menjadi kerugian yang tragis jika bank benih Ukraina dihancurkan," Stefan Schmitz, direktur eksekutif Crop Trust, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Curi 500.000 Ton Biji Gandum dari Wilayahnya

Peran bank benih nasional di Kharkiv menjadi penting bagi Ukraina, lantaran bank tersebut merupakan pusat penyimpanan kode genetik tanaman terbesar ke-10 di dunia.

Bahkan hampir 96 persen benih tanaman yang ada di Ukraina disimpan dalam bank benih Kharkiv.

Akibat hancurnya bank benih tersebut sebanyak 2.000 tanaman terancam musnah secara permanen.

Hal inilah yang dikhawatirkan dapat memicu munculnya krisis pangan global pada 7,9 miliar orang di dunia yang bergantung pada hasil tanaman biji Ukraina.

Mengingat Ukraina adalah negara eksportir biji-bijian terbesar di pasar global dengan menempati peringkat keempat.

Baca juga: Cegah Aksi Sabotase, Inggris dan Lithuania Kawal Ekspor Kapal Pengangkut Gandum Ukraina

"Bank benih adalah semacam asuransi jiwa bagi umat manusia. Mereka menyediakan bahan mentah untuk membiakkan varietas tanaman baru yang tahan terhadap kekeringan, hama baru, penyakit baru, dan suhu yang lebih tinggi," ujar Schmitz.

Mencegah timbulnya krisis yang makin mendalam, Schmitz mengiimbau para akademisi sains bank benih Ukraina untuk memindahkan sisa benihnya ke brankas benih global Svalbard yang berada di Norwegia.

Tindakan darurat ini disarankan Schmitz setelah Suriah berhasil mengamankan benih gandum, kedelai, dan rumput dari perang yang terjadi di Lebanon pada 2015 silam.

Berita Rekomendasi

“Sekitar 10 persen benih Ukraina dapat dicadangkan dalam waktu satu tahun karena benih tersebut perlu ditanam dan dipanen pada waktu yang tepat sebelum duplikatnya dapat diekstraksi dan dikirim ke Svalbard,” Jelas Schmitz.

Meski sejak munculnya laporan ini, pihak akademis bank benih maupun kementerian pertahanan Ukraina masih belum mau memberikan komentar apapun, namun Norwegia menyambut hangat adanya rencana tersebut.

Grethe Helene Evjen, penasihat senior di Kementerian Pertanian dan Pangan Norwegia, mengatakan bahwa negaranya siap membantu Ukraina dalam menggandakan dan menyimpan semua benihnya di Svalbard.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas