Militer AS Lakukan Operasi Peretasan Ofensif untuk Dukung Ukraina
Peretas militer Amerika Serikat kini melakukan operasi peretasan ofensif untuk mendukung Ukraina
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kepala Komando Siber AS Jenderal Paul Nakasone mengungkapkan, peretas militer Amerika Serikat melakukan operasi peretasan ofensif untuk mendukung Ukraina, dan sebagai tanggapan AS terhadap invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Dalam wawancara eksklusifnya, Nakasone mengatakan operasi ini dapat memungkinkan Amerika Serikat menemukan peretas asing dan mengidentifikasi alat yang digunakan peretas.
Dilansir dari Sky News, Nakasone yang juga menjabat sebagai Direktur Badan Keamanan Nasional AS (NSA), mengungkapkan keprihatinannya terhadap risiko serangan siber Rusia yang menargetkan AS. Dia menambahkan, secara efektif operasi peretasan ini dapat melindungi keamanan AS dan sekutunya.
Jenderal bintang empat itu juga menjelaskan bagaimana operasi peretasan itu legal, karena operasi tersebut dilakukan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Departemen Pertahanan AS.
Baca juga: Ponsel dan Komputer Warga Ukraina Kini Jadi Target Peretas Rusia
“Tugas saya adalah memberikan serangkaian opsi kepada menteri pertahanan dan presiden, dan itulah yang saya lakukan,” katanya, tanpa menjelaskan opsi-opsi yang dimaksud.
Jenderal Nakasone menyatakan ketidaksetujuannya terhadap spekulasi yang menyebut serangan siber Rusia terhadap Ukraina telah dibesar-besarkan, dan mengapresiasi bagaimana pemerintah Ukraina menghadapi serangan Rusia.
Baca juga: Google: Peretas Rusia Menargetkan NATO dan Militer Eropa Timur
“Jika Anda bertanya kepada Ukraina, mereka tidak akan mengatakan itu berlebihan. Jika Anda melihat serangan destruktif dan serangan yang mengganggu yang mereka temui, Anda menulis tentang itu dalam hal serangan terhadap (perusahaan satelit) Viasat, ini adalah sesuatu yang telah berlangsung,” tambahnya.
Baca juga: Jerman Peringatkan Adanya Dugaan Peretasan ke Pengguna Anti Virus Kaspersky
Sementara itu, saat ditanya seberapa tinggi risiko serangan siber Rusia yang menargetkan AS, Jenderal Nakasone mengatakan, pemerintah AS terus meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dengan beberapa mitra untuk memastikan keamanan AS dan sekutunya.
"Kami tetap waspada setiap hari. Setiap hari. Saya memikirkannya sepanjang waktu. Inilah sebabnya kami bekerja dengan serangkaian mitra untuk memastikan kami mencegahnya, tidak hanya terhadap Amerika Serikat tetapi juga terhadap sekutu kami,” pungkansya.