Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli: Perjalanan Internasional Tingkatkan Risiko Monkeypox di Asia

Kemungkinan cacar monyet (Monkeypox) untuk menjadi wabah secara meluas masih tergolong rendah.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ahli: Perjalanan Internasional Tingkatkan Risiko Monkeypox di Asia
rte.ie
Ilustrasi cacara monyet atau monkeypox. Lembaga penelitian medis di Kamboja mengatakan kemungkinan cacar monyet (Monkeypox) untuk menjadi wabah secara meluas masih tergolong rendah. 

Di Kamboja, alarm dinaikkan setelah negara itu mendeteksi 6 kasus yang diduga Monkeypox.

Otoritas kesehatan setempat kemudian mengumumkan pada 2 Juni lalu bahwa semua orang yang dicurigai, dinyatakan negatif virus melalui tes laboratorium yang dilakukan oleh IPC.

Negara-negara seperti Filipina, Vietnam dan Laos juga mulai memperketat pengawasan di bandara atau gerbang perbatasan.

Baca juga: Kanada Keluarkan Travel Notice karena Monkeypox Terus Menyebar ke Seluruh Dunia

"Karena pengalaman global baru-baru ini dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19), kekhawatiran akan infeksi virus baru tentunya dapat dimengerti,” kata Ahli Virologi dari Pusat Keunggulan dalam Virologi Klinis di Universitas Chulalongkorn di Thailand, Sompong Vongpunsawad.

Sompong mengatakan bahwa Monkeypox tidak terlalu menulat dibandingkan cacar.

Sehingga tidak mungkin vaksin khusus untuk Monkeypox dikembangkan, karena tingkat kematiannya yang tergolong rendah.

"Banyak negara sedang mempertimbangkan untuk menggunakan vaksin cacar yang ada untuk mencegah infeksi Monkeypox," jelas Sompong.

Berita Rekomendasi

Thailand pun telah meminta WHO untuk pengadaan vaksin cacar sebagai tindakan pencegahan.

Sementara itu Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korea mengatakan Korea Selatan memiliki persediaan vaksin yang cukup untuk melindungi warganya dari Monkeypox.

Baca juga: Ahli Penyakit Menular Sebut Risiko Penularan Monkeypox Rendah

Agar negara-negara dapat lebih mempersiapkan diri, IPC menekankan bahwa semua upaya harus dilakukan untuk mendeteksi, mencegah, dan menahan virus tersebut.

Asisten Profesor Klinis di Rumah Sakit Universitas Soon Chun Hyang di Korea Selatan, David Kwak mengatakan virus itu berkembang dengan sangat cepat dan memiliki potensi penyebaran yang lebih besar.

"Penting untuk tidak menstigmatisasi penyakit ini sebagai penyakit menular seksual, namun mirisnya, penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak erat," kata Kwak.

Korea Selatan belum mendeteksi kasus apapun hingga saat ini, namun otoritas kesehatannya mengatakan pada 31 Mei lalu bahwa mereka berencana untuk menempatkan Monkeypox dalam daftar penyakit menular level II dari penerapan sistem hingga level IV.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas