Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Dia Wanita AS Pentolan Batalyon Khusus ISIS di Raqqa Suriah

Fluke-Ekren berasal dari Kota Kansas. Di puncak kekusaan ISIS di Irak dan Suriah, Allison memimpin batalyon khusus perempuan ISIS di Raqqa, Suriah.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Ini Dia Wanita AS Pentolan Batalyon Khusus ISIS di Raqqa Suriah
DIE MAGAZINE
Wanita asal Virginia, Allison Fluke Ekren ini pernah memimpin batalyon khusus perempuan ISIS di Kota Raqqa, Suriah. Ia mengaku bersalah pada pengadilan federal Virginia Timur. 

Sebuah memo penahanan yang diajukan Asisten Pertama Jaksa AS Raj Parekh mengungkap bagaimana perempuan itu melatih anak-anak menggunakan senapan serbu.

Jaksa juga menyatakan Fluke-Ekren ingin merekrut orang untuk menyerang kampus perguruan tinggi di AS dan merencanakan serangan teroris ke pusat perbelanjaan.

Dia mengatakan kepada seorang saksi dia menganggap setiap serangan yang tidak membunuh sejumlah besar individu sebagai pemborosan sumber daya.

Perekrut Ratusan Petempur Asing

Perkembangan lain di AS terkait terorisme global, seorang pria Brooklyn yang menjadi anggota tingkat tinggi ISIS dijatuhi hukuman di AS.

Ia dinyatakan terbukti mendukung organisasi teroris lewat cara merekrut anggota, mendorong propaganda dan menyelundupkan senjata ke Suriah.

Mirsad Kandic (40), dinyatakan bersalah atas konspirasi dan memberikan dukungan material kepada ISIS pada setelah persidangan tiga minggu di pengadilan federal Brooklyn, Selasa (7/5/2022).

Berita Rekomendasi

Dia menghadapi hukuman penjara seumur hidup. Kandic bertanggung jawab merekrut ribuan orang barat untuk berperang di Suriah dan Timur Tengah.

Termasuk remaja Australia dan pelaku bom bunuh diri Jake Bilardi, yang serangannya menewaskan lebih dari 30 tentara Irak dan seorang polisi di Ramadi, Irak, pada 11 Maret 2015.

Kandic meninggalkan Brooklyn pada 2013, menyelinap ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Perjalanannya ke Timur Tengah telah digagalkan dua kali sebelumnya pada awal 2012.

Jaksa mengatakan Kandic pertama kali mulai bertempur di darat menggunakan AK-47 dan senapan mesin PK di kubu ISIS di pinggiran Aleppo.

Kandic melakukan perjalanan dari Brooklyn ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS pada 2013. Dia kemudian pindah ke Turki, membantu menyelundupkan pejuang dan senjata asing ke Suriah dan memimpin media ISIS di sana.

Termasuk menjalankan lebih dari 120 akun Twitter dengan tujuan menarik anggota baru dan menyebarkan propaganda mengerikan.

Kandic juga memberikan pengetahuan intelijen medan perang dan peta kepada komandan dan pejuang kelompok teror.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas