Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kremlin Kendalikan 97 Persen Provinsi Luhansk, Zelensky: Nyawa 31.000 Tentara Rusia Sebagai Gantinya

Kremlin telah mengumumkan kendali atas 97 persen Luhansk - salah satu dari dua provinsi yang membentuk Donbas.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kremlin Kendalikan 97 Persen Provinsi Luhansk, Zelensky: Nyawa 31.000 Tentara Rusia Sebagai Gantinya
AFP/ARIS MESSINIS
Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM -- Menteri pertahanan Rusia mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya telah menduduki hampir semua provinsi Luhansk di Donbas, yang berfungsi sebagai pusat industri tambang dan pabrik batu bara di timur Ukraina.

Kremlin telah mengumumkan kendali atas 97 persen Luhansk - salah satu dari dua provinsi yang membentuk Donbas.

Analis militer dan pejabat Ukraina juga mengatakan bahwa pasukan Rusia sekarang menduduki setengah dari provinsi lain Donetsk.

Foto yang diambil pada 5 Juni 2022 ini menunjukkan asap setelah beberapa ledakan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, dini hari. -
Foto yang diambil pada 5 Juni 2022 ini menunjukkan asap setelah beberapa ledakan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, dini hari. 

Namun, presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengklaim kerusakan berat di Rusia karena dia mengatakan lebih dari 31.000 tentara Rusia tewas dalam invasi tersebut.

Baca juga: Rusia Dituduh Tahan 600 Orang di ‘Ruang Penyiksaan’ Bawah Tanah Termasuk Wartawan, Ini Perlakuannya

“Sejak 24 Februari, Rusia telah membayar hampir 300 nyawa sehari untuk perang yang sama sekali tidak berguna melawan Ukraina. Dan masih akan tiba saatnya jumlah kerugian, bahkan untuk Rusia, akan melebihi batas yang diizinkan,” kata Zelensky pada Selasa malam.

Pada hari Selasa, pihak berwenang Rusia mengaku telah mengirim wajib militer ke Ukraina, setelah Vladimir Putin membantah wajib militer terjadi.

Dalam konferensi persnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan Severodonetsk, kota penting di wilayah Luhansk berada di bawah kendali Rusia.

BERITA REKOMENDASI

"Pemukiman di Kota Severodonetsk telah sepenuhnya dibebaskan," kata dia di depan awak pers, Selasa (7/6/2022), lapor Newsweek.

Baca juga: Rusia Klaim Berhasil Merebut Severodonetsk, Kota Penting di Donbas Ukraina Timur

Dengan ini, menurut Shoigu 97 persen wilayah Republik Rakyat Luhansk telah dikuasai militernya.

"Bagian penting dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (Donbas) di tepi kiri Severodonetsk, termasuk kota Krasny Liman dan Svyatohirs'k, serta 15 pemukiman lainnya," imbuhnya.

Media Rusia TASS melaporkan, Shoigu juga menyebutkan wilayah Studenok, Yarovaya, Kirovsk, Yampol, dan Drobyshevo di antara daerah-daerah berpenduduk terbesar yang telah dikuasai.

"Pasukan terus menempatkan zona industri dan daerah sekitarnya di bawah kendali mereka. Mereka mengembangkan serangan ke arah Popasnaya," ujar Menhan ini.

KOTA MARIUPOL HANCUR LEBUR - Warga Kota Mariupol berjalan kaki menyeret troli belanjaan di antara puing-puing gedung dan kendaraan serta infrastruktur kota yang hancur lebur oleh gempuran tentara Rusia, 16 April 2022.
KOTA MARIUPOL HANCUR LEBUR - Warga Kota Mariupol berjalan kaki menyeret troli belanjaan di antara puing-puing gedung dan kendaraan serta infrastruktur kota yang hancur lebur oleh gempuran tentara Rusia, 16 April 2022. (CFP/Newsaf.cgtn)

Singkatnya, Menteri Shoigu mengklaim bahwa Moskow menguasai hampir semua Oblast Luhansk atau Provinsi Luhansk.

Dilansir AP News, kini nampaknya Rusia menempati kira-kira setengah dari Provinsi Donetsk, menurut pejabat Ukraina dan analis militer.

Rusia fokus melancarkan serangan di wilayah Donbas di Ukraina timur, setelah gagal menguasai kota-kota di sekitar Ibu Kota Kyiv pada awal invasi.

Baca juga: Zelensky: 2.500 Tahanan dari Pabrik Azovstal Mariupol Ditahan di Donetsk dan Luhansk

Presiden Vladimir Putin mencari kemenangan militer dengan mencoba merebut Luhansk dan Donetsk, yang secara kolektif disebut Donbas.

Dua wilayah ini sebagian besar berada di bawah kendali kelompok separatis yang didukung Kremlin sejak 2014.

Pasukan Putin berusaha merebut Kota Severodonetsk dan Lysychansk, yang akan menjadikan Luhansk di bawah kendali Rusia.

Kerusakan Meluas di Severodonetsk dan Rubizhne

Menurut citra satelit terbaru dari Maxar Technologies pada Senin (6/6/2022), bagian Kota Rubizhne dan Severodonetsk di Ukraina timur menderita kehancuran signifikan.

CNN melaporkan, pertempuran sengit dan konstan antara pasukan Ukraina dan Rusia berlangsung selama berminggu-minggu di kedua kota tersebut.

Pasukan Ukraina di kota-kota telah bertahan, meskipun ada pemboman intens oleh artileri Rusia.

Pasukan Rusia terus mencoba untuk maju ke - dan melewati - dua kota utama di wilayah Donbas Ukraina.

Sejumlah bangunan di Severodonetsk utara telah dihancurkan oleh serangan militer, berdasarkan gambar satelit.

Baca juga: 200 Mayat Ditemukan di Bangunan Runtuh Mariupol Ukraina, Kondisinya Memprihatinkan

Tepat di luar kota, gambar satelit menunjukkan beberapa sistem peluncuran roket Rusia mengarah ke kota.

Tanda hangus di sekitar salah satu sistem adalah tanda bahwa roketnya telah menargetkan Severodonetsk. Artileri yang ditarik di dekatnya juga diarahkan ke kota.

Pertempuran Brutal

Pertempuran jalanan yang brutal berlanjut di timur Ukraina, khususnya di kota Severodonetsk dan Lysychansk di mana pasukan Ukraina berhasil merebut kembali beberapa wilayah dari pasukan Rusia.

Namun, Rusia masih memegang mayoritas Luhansk, karena mendorong tujuannya untuk mengendalikan seluruh wilayah Donbas timur.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menuduh Rusia mengekspor kelaparan ke luar Ukraina, menunjuk pada blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan negara itu dan ekspor biji-bijian yang vital.

Ancaman Wabah Kolera

Sementara itu, Zelensky telah mencela 'kota mati' negaranya selama kunjungan kejutan yang berisiko ke garis depan timur, dan Inggris telah setuju untuk mengirim senjata jarak jauh ke Ukraina.

Sebuah jalan di Mariupol pada 12 April 2022. Kota Ukraina yang terkepung sekarang bisa menghadapi wabah kolera yang mematikan, NBC News mengutip pejabat setempat.

Sebuah jalan di Mariupol pada 12 April 2022. Kota Ukraina yang terkepung sekarang bisa menghadapi wabah kolera yang mematikan, NBC News mengutip pejabat setempat.

Kota Mariupol di Ukraina yang terkepung sekarang bisa menghadapi wabah kolera yang mematikan, NBC News melaporkan, mengutip pejabat setempat.

Air minum di kota telah terkontaminasi oleh sampah dan mayat yang membusuk, meningkatkan risiko wabah kolera, NBC melaporkan, mengutip penasihat walikota kota yang diduduki.

Penasihat tersebut, Petro Andryushchenko, juga menambahkan bahwa kota terdekat Rusia di seberang perbatasan sedang mempersiapkan unit penyakit menular jika wabah kolera dapat mempengaruhi tentara Rusia di Mariupol, NBC News melaporkan.

“Jadi sungguh, ancaman ini tidak hanya diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan kami, tetapi juga penghuninya,” kata Andryushchenko di televisi Ukraina, menurut NBC News.

Dia mengatakan dalam sebuah wawancara berbeda bahwa otoritas Rusia yang mengendalikan Mariupol secara efektif menutup kota dan memberlakukan karantina yang diberlakukan sendiri.

NBC News dan CNBC tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim Andryushchenko.

Kolera dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati, menurut WHO.

Organisasi itu bulan lalu memperingatkan ancaman wabah penyakit menular di Mariupol, mengutip organisasi non-pemerintah setempat bahwa air limbah dan air minum kota itu bercampur dengan mesiu peperangan. (Aljazeera/AFP/CNBC/TASS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas