Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Bertubi-tubi Membuahkan Hasil, Rusia Klaim Pasukannya Berhasil Kuasai Donetsk dan Luhansk

Hal itu diungkapkan Shoigu menyusul serangan bertubi-tubi selama berminggu-minggu dan pengerahan lebih banyak pasukan dalam perang di Ukraina.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Serangan Bertubi-tubi Membuahkan Hasil, Rusia Klaim Pasukannya Berhasil Kuasai Donetsk dan Luhansk
AFP/ARIS MESSINIS
Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA  - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (7/6/2022) menyatakan pasukan Rusia menguasai hampir seluruh wilayah Luhansk dan Donetsk.

Hal itu diungkapkan Shoigu menyusul serangan bertubi-tubi selama berminggu-minggu dan pengerahan lebih banyak pasukan Rusia dalam perang di Ukraina.

Seperti dilaporkan Associated Press, Menhan Shoigu menyatakan pasukannya kini berhasil membebaskan 97 persen wilayah Luhansk.

Rusia klaim  merebut seluruh Donbas sepenuhnya, mencakup wilayah Donetsk dan Luhansk.

Kedua  wilayah itu akan dilepaskan dari Ukraina dan mendapat dukungan Moskow. 

Baca juga: Kesabaran Putin Habis, Amerika dan Sekutu Terus Kirim Senjata Canggih ke Ukraina

Rusia menyebutnya sebagai Republik Donetsk dan Luhansk dan dinyatakan merdeka.

Namun  oleh Rusia disayangkan karena pasukan Ukraina masih berada di wilayah itu.

BERITA TERKAIT

 Tidak jelas apakah Rusia akan mencoba memperluas serangannya di tempat lain di Ukraina jika mengambil alih Donbas.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hari Senin (6/6/2022) memperingatkan jika Barat menyediakan Ukraina roket jarak jauh yang mampu mencapai wilayah Rusia, Moskow akan menanggapi dengan menekan serangannya lebih dalam ke Ukraina.

Pada awal perang, pasukan Rusia juga menguasai seluruh wilayah Kherson dan sebagian besar wilayah Zaporizhzhia di selatan.

Tokoh-tokoh setempat yang dituding Ukraina dan Barat ditunjuk oleh Rusia, saat ini sedang mempertimbangkan rencana agar wilayah mereka mendeklarasikan kemerdekaan atau bergabung dengan Rusia.

Tetapi sementara pasukan Kremlin memiliki daya tembak yang unggul, pasukan Ukraina, di antara mereka adalah pasukan paling terlatih di negara itu, bertahan dan menunjukkan kemampuan untuk melakukan serangan balik.

Menhan Shoigu mengeklaim pasukan Rusia merebut seluruh kawasan pemukiman Sievierodonetsk dan saat ini merangsek untuk menguasai zona industri di pinggirannya dan kota-kota terdekat.

Sievierodonetsk, pusat administrasi wilayah Luhansk, baru-baru ini menjadi fokus serangan Rusia.

Sievierodonetsk dan Lysychansk di dekatnya adalah dua kota Donbas tersisa yang belum dikuasai pasukan Rusia dan pasukan Republik Donetsk dan Lugansk.

Shoigu menambahkan, pasukan Rusia menekan serangan mereka ke kota Popasna dan mencatat mereka menguasai Lyman dan Sviatohirsk dan 15 kota lain di wilayah tersebut.

Popasna adalah sebuah kota dengan populasi sebelum perang sebanyak 20.000 orang yang terletak sekitar 30 kilometer selatan Sievierodonetsk.

Seorang pejabat Ukraina mengatakan Moskow mengerahkan tambahan pasukan di Ukraina timur untuk memperkuat serangan artileri Rusia yang bertujuan untuk menghancurkan pertahanan Ukraina.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mendesak rakyatnya untuk tidak berkecil hati tentang pembalikan medan perang.

“Jangan biarkan berita bahwa kami telah menyerahkan sesuatu membuat Anda takut,” katanya dalam sebuah video.

“Jelas manuver taktis sedang berlangsung. Kami menyerahkan sesuatu, kami mengambil sesuatu kembali."

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengakui pasukan Rusia mengendalikan kawasan industri Sievierodonetsk.

“Pertempuran jalanan terberat terus berlanjut, dengan berbagai tingkat keberhasilan,” kata Haidai kepada The Associated Press. “Situasinya terus berubah, tetapi Ukraina menangkis serangan.”

Igor Konashenkov, Kepala Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan personel kelompok ultranasionalis Ukraina merusak sebuah biara bersejarah di Sviatohirsk dengan membakarnya. 

"Kesaksian dari penduduk lokal dan biarawan di Sviatohirsk yang dibebaskan dari republik Rakyat Donetsk mengonfirmasi fakta pembakaran sebuah gereja kayu oleh nasionalis Ukraina pada 5 Juni," kata Konashenkov

Namun Konashenkov mengeklaim, meskipun ada operasi militer, Angkatan Bersenjata Rusia mencegah kerusakan pada monumen bersejarah kaum Kristen Ortodoks tersebut,

“Tidak hanya para biarawan yang ingin memadamkan api di gereja, tetapi juga anggota pertahanan teritorial Ukraina datang untuk membantu. Namun kelompok nasionalis menghambatnya dengan melepaskan tembakan untuk intimidasi. Meskipun aksi militer terjadi di Sviatohirsk, pasukan Rusia tidak mengizinkan kerusakan monumen bersejarah dan Ortodoks di biara Sviatohirsk."

Sumber: Associated Press/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas