Rusia Diprediksi Bakal Gunakan Senjata Lebih Mematikan dalam Perang di Ukraina
Rusia disebut bakal gunakan senjata lebih mematikan setelah sempat kehabisan amunisi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Rusia Diprediksi Bakal Gunakan Senjata Lebih Mematikan dalam Perang di Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/peringatan-hari-kemenangan-rusia-di-perang-dunia-ii_20220509_170521.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Ukraina dan Inggris memperingatkan pada Sabtu (11/6/2022), pasukan Rusia mengandalkan senjata yang bisa menyebabkan kerugian korban secara massal dalam perang.
Peringatan tersebut terjadi saat Rusia kini mencoba membuat kemajuan dalam merebut Ukraina timur.
Pertempuran sengit di antara Rusia dan Ukraina pun terjadi yang membuat kedua belah pihak kehabisan amunisinya.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pembom Rusia diperkirakan akan meluncurkan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat di Ukraina.
Terutama Rudal Kh-22 yang dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.
![Sebuah gambar yang diambil pada 24 Mei 2022, menunjukkan gedung pemerintah daerah yang dihancurkan oleh serangan rudal Rusia pada Maret 2022, di kota Mykolaiv, Ukraina selatan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/serangan-rudal-rusia-mykolaiv-ukraina.jpg)
"Ketika digunakan dalam serangan darat dengan hulu ledak konvensional, mereka 'sangat tidak akurat dan karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa,' kata kementerian itu, dikutip APNews, Minggu (12/6/2022).
Seperti diketahui, kedua belah pihak telah mengeluarkan sejumlah besar persenjataan dalam perang gesekan untuk memperebutkan wilayah timur tambang batu bara dan pabrik yang dikenal sebagai Donbas.
Perebutan Donbas itu membuat beban yang besar pada sumber daya dan persediaan mereka.
"Rusia kemungkinan menggunakan rudal anti-kapal 5,5 ton (6,1 ton) karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi," kata kementerian Inggris.
Namun, Kementerian Inggris tidak memberikan rincian di mana tepatnya rudal tersebut diperkirakan akan dikerahkan.
Baca juga: Rahasia di Balik Tinja Vladimir Putin, Hingga Pengawalnya Harus Amankan Pakai Tas Kerja Khusus
Baca juga: Harga BBM di Amerika dan Inggris Melonjak, Vladimir Putin Bilang Keuntungan Perusahaan Rusia Naik
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan, invasi Moskow ke Ukraina adalah ketika penindas menginjak-injak aturan yang melindungi masyarakat semua.
Untuk itu, kekacauan yang tidak ingin terjadi pecah ketika Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan penguasaannya atas wilayah yang direbut sejauh ini dalam perang 108 hari.
"Itulah yang terjadi ketika kekuatan besar memutuskan bahwa selera kekaisaran mereka lebih penting daripada hak tetangga mereka yang damai," kata Lloyd Austin saat berkunjung ke Asia.
"Dan ini adalah pratinjau dari kemungkinan dunia kekacauan dan kekacauan yang tidak ingin kita tinggali," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.