Ribuan pendukung kontrol senjata bergabung dengan "March for Our Lives" saat mereka memprotes kekerasan senjata selama rapat umum di dekat Monumen Washington di National Mall di Washington, DC, 11 Juni 2022. - Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di seluruh AS untuk senjata api yang lebih ketat undang-undang untuk mengekang kekerasan senjata yang menghancurkan yang melanda negara itu. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Ribuan warga Amerika Serikat (AS) turun ke jalan di sejumlah kota besar mendesak pemerintah mengeluarkan aturan yang lebih ketat kepemilikan senjata api.
Warga AS seperti frustasi dengan peristiwa kekerasan senjata api yang terjadi berturut-turut dan memakan jumlah korban jiwa yang tidak sedikit.
Kelompok March for Our Lives (MFOL) menginisiasi gerakan ini mendesak para politisi untuk meloloskan aturan, yang dapat menekan angka kekerasan senjata api.
MFOL mengestimasi ada 40 ribu orang berkumpul di National Mall dekat Washington Monument dan ada ribuan lainnya yang ikut menggelar aksi di kota besar lainnya. Massa datang dari segala usia.
Tahun ini, pelaku penembakan bersenjata menyasar Sekolah Dasar, Robb Elementary School di Uvalde, Texas, 24 Mei lalu. Insiden berdarah itu menewaskan 19 anak dan dua guru.
Penembakan di sekolah dasar itu terjadi 10 hari usai insiden bersenjata api, yang membunuh 10 orang di sebuah toko grosir di Buffalo, New York.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.