Palagan di Severodonetsk bak Neraka, Presiden Zelensky Akui Korban dari Ukraina Sangat Tinggi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran untuk Severodonetsk "mengerikan".
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Malvyandie Haryadi
Sementara itu, pasukan Ukraina yang masih ada di kota itu harus menyerah atau mati, kata seorang perwakilan militer Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri.
Severodonetsk, pusat manufaktur di wilayah Luhansk, adalah kunci dalam upaya Rusia untuk menaklukkan Donbas.
Kota itu akan menjadi salah satu kota terakhir di wilayah tersebut yang akan jatuh ke tangan Putin jika diambil alih.
Severodonetsk telah dibombardir secara intens selama beberapa minggu terakhir saat pertarungan untuk menguasai Donbas semakin intensif.
Baca juga: Rusia Kuasai Sebagian Besar Severodonetsk, Pasukan Ukraina Disebut Tak Punya Pilihan Selain Mundur
Denis Pushilin, pemimpin separatis wilayah Donetsk Ukraina yang didukung Rusia, mengatakan telah terjadi peningkatan pertempuran dan penembakan di wilayah tersebut.
"Semua pasukan yang diperlukan, termasuk pasukan sekutu, termasuk pasukan Federasi Rusia, akan dilibatkan untuk melawan musuh," kata Pushilin.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dikutip oleh kantor berita negara RIA Rusia mengatakan:
"Secara umum, perlindungan republik adalah tujuan utama dari operasi militer khusus ini."
Donetsk dan Luhansk adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengakui kedua wilayah itu sebagai negara merdeka menjelang invasinya ke Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)