Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Larang 29 Jurnalis Inggris Memasuki Moskow, Balasan atas Sanksi Barat

Rusia melarang 29 anggota media Inggris, termasuk lima orang jurnalis The Guardian memasuki Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menerangkan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Rusia Larang 29 Jurnalis Inggris Memasuki Moskow,  Balasan atas Sanksi Barat
Freepik.com
Bendera Rusia. Rusia melarang 29 anggota media Inggris, termasuk lima orang jurnalis The Guardian memasuki Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menerangkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia melarang 29 anggota media Inggris, termasuk lima orang jurnalis The Guardian memasuki Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menerangkan.

Dilansir The Guardian, Moskow mengatakan tindakan ini merupakan tanggapan terhadap sanksi Barat.

Lagkah ini juga bentuk upaya menekan "penyebaran informasi palsu tentang Rusia" serta tindakan anti-Rusia dari pemerintah Inggris.

"Wartawan Inggris yang termasuk dalam daftar itu terlibat dalam penyebaran informasi palsu dan sepihak yang disengaja tentang Rusia dan peristiwa di Ukraina dan Donbas," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-112, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Rusia Minta Pejuang Ukraina Menyerah di Severodonetsk: Hentikan Perlawanan Tak Masuk Akal

Bendera Rusia
Bendera Rusia (Freepik.com)

Tokoh militer hingga anggota parlemen juga dilarang masuk Moskow

Sementara 20 orang yang digambarkan sebagai "terkait dengan kompleks pertahanan", termasuk tokoh militer, tokoh kedirgantaraan senior dan anggota parlemen, juga dilarang.

Di antara jurnalis yang dilarang adalah koresponden Guardian Shaun Walker, Luke Harding, Emma Graham-Harrison dan Peter Beaumont, serta Katharine Viner, pemimpin redaksi Guardian.

BERITA REKOMENDASI

Wartawan Inggris yang bekerja untuk BBC, Sunday Times, Daily Mail, Independent, Daily Telegraph, Sky News dan sejumlah outlet lainnya juga telah dilarang memasuki Rusia.

Pemimpin redaksi Times, Daily Telegraph, Daily Mail dan Independent juga terdaftar.

Seorang juru bicara Guardian mengatakan: “Ini adalah langkah yang mengecewakan oleh pemerintah Rusia dan hari yang buruk untuk kebebasan pers."

"Jurnalisme yang tepercaya dan akurat lebih penting sekarang daripada sebelumnya, dan terlepas dari keputusan ini, kami akan terus melaporkan dengan kuat tentang Rusia dan invasinya ke Ukraina," terang jubir The Guardian.

Baca juga: Cerita Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka, Terpaksa Minggat dari Ukraina Pasca Perang

Baca juga: Kisah Ganda Putri Ukraina Setelah Invasi Rusia: Hidup Berpindah-pindah Negara Demi Main Bulutangkis

Seorang pria memasang bendera Ukraina bertuliskan nama orang yang tewas selama invasi Rusia di Lapangan Kemerdekaan di Kyiv pada 3 Juni 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah menang pada hari ke-100 invasi Rusia pada 3 Juni, bahkan ketika pasukan Rusia menggempur timur wilayah Donbas. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP)
Seorang pria memasang bendera Ukraina bertuliskan nama orang yang tewas selama invasi Rusia di Lapangan Kemerdekaan di Kyiv pada 3 Juni 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah menang pada hari ke-100 invasi Rusia pada 3 Juni, bahkan ketika pasukan Rusia menggempur timur wilayah Donbas. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP) (AFP/DIMITAR DILKOFF)

Kriminalisasi media


Rusia telah meluncurkan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap outlet berita independen Rusia dan asing sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, serta pada jaringan media sosial asing.

Undang-undang diperkenalkan segera setelah perang mulai mengkriminalisasi media yang menyebarkan “informasi palsu” tentang tentara Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas