Vaksin Monkeypox Bikin Saham Bavarian Nordic Bangkit Kembali
Vaksin tersebut merupakan vaksin yang disetujui untuk cacar dan Monkeypox di AS dan Kanada serta Eropa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN - Bavarian Nordic mengalami sedikit kejutan sejak menyebarnya virus cacar monyet (Monkeypox), dengan dibelinya saham produsen vaksin itu karena kasus Monkeypox yang terus meningkat.
Saham perusahaan bioteknologi asal Denmark ini telah naik 69 persen sejak mencapai titik terendah pada awal Mei lalu.
Pada saat yang sama, kasus virus Monkeypox telah melonjak dari hanya segelintir di Eropa pada awal bulan lalu, menjadi lebih dari 1.200 kasus.
Selain itu, kasus ini juga ditemukan di Amerika, Timur Tengah dan Australia pada awal Juni ini.
Dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (17/6/2022), produsen satu-satunya vaksin Monkeypox yang disetujui penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) itu memperoleh sekitar 39 persen dari total pendapatannya pada 2021 dari vaksin Jynneos.
Vaksin tersebut merupakan vaksin yang disetujui untuk cacar dan Monkeypox di AS dan Kanada serta Eropa.
Chief Financial Officer Bavarian Nordic, Henrik Juuel mengatakan pada awal bulan ini bahwa minat dari berbagai pemerintah untuk membeli vaksin ini 'sangat luar biasa'.
Investor pun memperhatikan saham perusahaan yang sebelumnya telah merosot bersama dengan biotek lainnya dalam kekalahan pertumbuhan saham tahun ini, telah bangkit kembali, membukukan beberapa hari keuntungan besar selama sebulan terakhir.
Baca juga: Panduan Sementara WHO Soal Vaksin dan Imunisasi untuk Cacar Monyet
Menurut mitra komunikasi perusahaan itu, Thomas Duschek, dampak dari pembelian sahamnya, Bavarian Nordic memperoleh sebanyak 5.000 investor baru selama bulan lalu, sehingga jumlah totalnya menjadi 118.000.
Analis juga menilai pergerakan saham positif, dengan 8 dari 9 perusahaan yang dilacak oleh Bloomberg rating membeli saham Bavarian Nordic dan target harga rata-rata hampir 80 persen kenaikan untuk saham.
Namun bagi beberapa analis, produk lain dianggap memiliki potensi yang lebih besar jika dibandingkan vaksin Monkeypox dan cacar.
"Peningkatan nyata di pasar musim panas ini akan membantu produsen vaksin Denmark, karena serangan rabies dan ensefalitis tick-borne Rabipur dan Encepur, keduanya lebih mungkin mendorong pertumbuhan di masa depan, dibandingkan vaksin Jynneos," kata Analis Biotek senior di Needham, Gil Blum.
Kendati demikian, wabah Monkeypox telah membantu meningkatkan profil perusahaan tersebut.
"Agak sulit untuk diukur, namun perspektif pemasarannya cukup penting, karena (virus) ini membesarkan nama mereka," jelas Blum.
Blum menambahkan bahwa perhatian yang diterima dari vaksin Monkeypox juga dapat membantu peluncuran vaksin Bavarian Nordic untuk virus pernafasan (RSV) di masa depan yang diprediksi muncul ke pasar sekitar satu tahun lebih lambat dari beberapa pesaingnya.
Dalam sepekan terakhir, Bavarian Nordic telah meningkatkan panduan pendapatan 2022 sebanyak dua kali.
Pertama, setelah menerima pesanan 500.000 dosis Jynneos dari AS.
Lalu yang kedua, setelah menerima pesanan 110.000 dosis dari Uni Eropa (UE).