Wanita Cantik Jepang Sebagai Pemandu Safari Pertama di Afrika Selatan
Wanita Jepang pertama dan satu-satunya yang menjadi pemandu safari dan diakui secara resmi oleh pemerintah Afrika Selatan. Itulah Yuka Ota (27) yang
Editor: Johnson Simanjuntak
Di taman safari tersebut bisa ditemukan Lion, salah satu dari lima besar, hampir setiap hari selama dua minggu terakhir. Ada pula gajah, sai, macan tutul, yang suka bersembunyi, "Apalagi kalau tahu ada manusia berusah amendekatinya dan mendengar suara deru mobil."
Ada pula zebra, jerapah, dan impara, yang disebut hewan herbivora, di setiap daerah. Impara kini menjadi hewan paling melimpah di sabana.
Ota pernah berjalan-jalan dengan sesama pemandu ketika masih magang. Kemudian, ada seekor kuda nil di tempat air yang agak jauh, kemudian pergi untuk melihatnya, tetapi terlalu dekat dan kuda nil itu marah dan keluar dari tempat air itu.
Lalu Ota melarikan diri sekitar 20 meter, seperti waktu yang lama, tapi itu terjadi dalam sekejap mata. Tampaknya kuda nil berbalik di beberapa titik.
Ketika kita mencoba menjadi orang asing, rintangannya mungkin cukup tinggi untuk menjadi pemandu safari, tambahnya.
Hidupnya sederhana kalau tak mau dibilang pas-pasan.
"Terus terang tak punya tabungan saat ini itu mungkin yang membuat orangtua prihatin. Namun kini mereka sudah pasrahkan hidup saya kepada saya sendiri."
Meskipun dmeikian pekerjaan tersbeut membuat Ota merasa lebih luar biasa, "Dan di sini juga Savannah yang menyadarkan kita bahwa "manusia juga bagian dari lingkaran kehidupan di alam" yang cenderung kita lupakan."
Jika memungkinkan, saya ingin terus bekerja sampai saya menjadi nenek. Membuka sendiri perusahaan dan tetap menjadi pemandu safari di Afrika Selatan ini untuk masa depan.
Yuka Ota lahir di Torrance Los Angeles Amerika Serikat tanggal 13 Maret 1995. Namun setelah usianya 3 tahun pulang ke Yokohma Jepang bersama orangtuanya.
Pada usia 20 tahun, ia pindah ke Afrika Selatan untuk mendaftar di sekolah pelatihan pemandu safari untuk mempelajari pemandu safari. Saat ini, satu-satunya wanita Jepang yang bekerja secara lokal sebagai pemandu safari resmi di Afrika Selatan. Meski jumlah wisatawan menurun drastis akibat bencana corona, ia antusias dengan upaya baru seperti membagikan "Virtual Safari" lewat Instagram: @yukaonsafari, YouTube: "Yuka on Safari", Situs resmi: "Yuka on Safari".
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.