Terungkap Jurnalis Inggris dan Ahli Adat Ditembak Mati di Amazon, Pelaku Ketiga Menyerahkan Diri
Penyebab kematian jurnalis Inggris Dom Phillips dan ahli adat Amazon Bruno Pereira ternyata karena ditembak.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian jurnalis Inggris Dom Phillips dan ahli adat Amazon Bruno Pereira ternyata karena ditembak.
Sebelumnya, polisi telah mengidentifikasi barang-barang yang ditemukan di wilayah terpencil di Amazon, dan menyatakan bahwa benda itu milik Phillips dan Pereira.
Dilansir CNA, kepolisian menyatakan bahwa kedua pria ini adalah korban penembakan.
Dom Phillips (57) terkena tembakan pada dada, sementara Pereira (41), dihabisi dengan tiga tembakan salah satunya mengarah ke kepala.
Amunisi yang digunakan para pelaku adalah yang biasanya dipakai untuk berburu.
Baca juga: Jurnalis Inggris dan Pemandunya Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Barang-barang Milik Keduanya
Baca juga: Jurnalis Inggris dan Ahli Adat Amazon Ternyata Dibunuh, Pelaku Tunjukkan Lokasi Jasad
Pereira yang merupakan ahli adat sekaligus pemandu Phillips, dikenal vokal terhadap hak-hak pribumi.
Selama menjadi aktivis, Pereira sudah berkali-kali mendapatkan ancaman pembunuhan.
Ia dan Phillips dilaporkan hilang pada 5 Juni di wilayah terpencil di hutan hujan Amazon, yang dipenuhi tambang ilegal, penangkapan ikan ilegal, penebangan, hingga perdagangan narkoba.
Sepuluh hari kemudian, seorang tersangka membawa polisi ke lokasi mayat keduanya dikubur, tepatnya di dekat Kota Atalaia do Norte di negara bagian Amazonas barat.
Segera setelah pengakuan itu, saudara tersangka pertama ditahan.
Polisi pada Sabtu (18/6/2022), mengumumkan tersangka ketiga dari kasus ini yang bernama Jefferson da Silva Lima atau dikenal sebagai Pelado da Dinha.
Ia menyerahkan diri di kantor polisi di Atalaia do Norte.
Komisaris Alex Perez Timoteo, mengatakan kepada situs berita G1, bahwa bukti dan kesaksian yang dikumpulkan sejauh ini menunjukkan bahwa tersangka "berada di TKP dan secara aktif berpartisipasi dalam pembunuhan ganda yang terjadi".
Timoteo juga mengatakan kepada wartawan bahwa "sangat mungkin" akan ada penangkapan lebih lanjut dalam kasus ini dalam beberapa hari mendatang.