Pejabat Ukraina: Pasukan Rusia Perlakukan Orang Mati sebagai Sampah di Mariupol
Penasihat Wali Kota Mariupol Petro Andryushchenko mengatakan pasukan Rusia memperlakukan orang mati sebagai sampah di Mariupol, Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Wali Kota Mariupol Petro Andryushchenko mengatakan pasukan Rusia mulai menggunakan traktor untuk menggali dan mengangkut mayat warga sipil Ukraina yang tewas wilayahnya.
Mereka yang tewas akibat penembakan dimuat ke traktor dan dibawa ke kamar mayat, kata Andryushchenko.
"Mayat dimuat ke traktor dan dibawa ke kamar mayat," Andryushchenko, yang berbasis di luar kota, mengatakan dalam sebuah unggahan di aplikasi perpesanan Telegram.
Andryushchenko mengklaim bahwa beberapa mayat kemudian dimakamkan di kuburan massal.
Dia menyebut pasukan Rusia memperlakukan mayat warga sipil seperti sampah.
Baca juga: Menlu Sergei Lavrov Ungkap Tujuan AS Bantu Ukraina, Sebut Supaya Rusia Patuhi Aturan AS
"Memperlakukan orang mati sebagai sampah sudah menjadi hal biasa," kata Andryushchenko.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi klaimnya secara independen.
Lebih lanjut, berikut update terbaru konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah memasuki hari ke-177 pada Senin (20/6/2022):
Berlin Jadi Tuan Rumah Konferensi Ketahanan Pangan
Jerman akan menjadi tuan rumah pertemuan tentang meningkatnya krisis pangan yang disebabkan oleh perang di Ukraina dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di antara mereka yang hadir, kata seorang juru bicara pemerintah.
Pertemuan pada hari Jumat dengan judul "Bersatu untuk Ketahanan Pangan Global" akan membahas kekurangan yang disebabkan oleh konflik, juru bicara itu mengatakan pada konferensi pers di Berlin.
"Pemerintah secara khusus berkomitmen dalam kepemimpinannya di G7 untuk menemukan jawaban bersama atas krisis kelaparan global yang dipicu oleh perang agresi Rusia terhadap Ukraina," katanya.
Pasukan Rusia Serang Odesa
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menyerang sebuah lapangan terbang di wilayah Odesa barat daya Ukraina, menghancurkan dua drone Bayraktar dan sebuah stasiun kontrol drone.