Rusia Tak Bisa Jamin Tentara AS di Ukraina Bakal Lolos dari Hukuman Mati
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia tidak bisa menjamin hukuman yang dijatuhkan kepada prajurit Amerika di Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
Departemen Luar Negeri AS sedang menyelidiki kasus kedua pria itu, meskipun belum secara terbuka mengkonfirmasi penangkapan mereka.
Lois Drueke, ibu Alexander Drueke, mengaku memiliki harapan setelah melihat video putranya.
Ukraina Alami Kesulitan di Timur
Pihak Ukraina mengaku kesulitan dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di wilayah timur.
Hingga kini, pasukan Rusia telah merebut wilayah di sepanjang sungai garis depan dan meningkatkan serangan di dua kota utama di Ukraina timur.
Eskalasi serangan ini terjadi menjelang pertemuan puncak Uni Eropa dengan agenda menjawab permintaan Kyiv untuk bergabung dalam blok itu.
Gubernur Luhansk, tempat serangan Rusia terberat dalam beberapa pekan terakhir, mengatakan situasinya "sangat sulit" di seluruh garis depan, pada Senin (20/6/2022).
Ia menyebut, tentara Rusia telah mengumpulkan cadangan yang cukup untuk memulai serangan skala besar.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memperkirakan Moskow akan meningkatkan serangan menjelang KTT Uni Eropa pada Kamis dan Jumat mendatang.
Dalam pidato malamnya pada Senin, dia membahas pertempuran sulit di Luhansk tepatnya di kota Sievierodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk.
"Kami membela Lysychansk, Sievierodonetsk, seluruh area ini, yang paling sulit. Kami memiliki pertempuran paling sulit di sana. Tapi kami memiliki pria dan wanita kuat di sana," katanya.
Baca juga: Jurnalis Rusia Peraih Nobel Perdamaian Jual Medali untuk Bantu Anak-anak Ukraina
Baca juga: Ukraina Serang Pengeboran Minyak di Lepas Pantai Krimea, Jadi yang Pertama Sejak Invasi Rusia
"Para penjajah menerima tanggapan atas tindakan mereka terhadap kami," ujar Zelensky, dikutip dari CNA.
Bicara di televisi nasional, Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan pasukan Rusia menguasai sebagian besar Sievierodonetsk.
Terpisah dari itu, pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung dari serangan masih dalam kontrol Ukraina.
Lalu jalan penghubung Sievierodonetsk dan Lysychansk ke kota Bakhmut berada di bawah penembakan konstan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)