Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tak Bisa Jamin Tentara AS di Ukraina Bakal Lolos dari Hukuman Mati

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia tidak bisa menjamin hukuman yang dijatuhkan kepada prajurit Amerika di Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Rusia Tak Bisa Jamin Tentara AS di Ukraina Bakal Lolos dari Hukuman Mati
ALLISON JOYCE / AFP
Seorang tentara AS memeriksa senjatanya sebelum dikerahkan ke Eropa, 14 Februari 2021, di Fort Bragg, North Carolina. Anggota tentara AS yang berbasis di Fort Bragg, Carolina Utara, sedang mempersiapkan penyebaran ke Eropa saat krisis antara Rusia dan Ukraina meningkat. 

Departemen Luar Negeri AS sedang menyelidiki kasus kedua pria itu, meskipun belum secara terbuka mengkonfirmasi penangkapan mereka.

Lois Drueke, ibu Alexander Drueke, mengaku memiliki harapan setelah melihat video putranya.

Ukraina Alami Kesulitan di Timur

Pihak Ukraina mengaku kesulitan dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di wilayah timur.

Hingga kini, pasukan Rusia telah merebut wilayah di sepanjang sungai garis depan dan meningkatkan serangan di dua kota utama di Ukraina timur.

Eskalasi serangan ini terjadi menjelang pertemuan puncak Uni Eropa dengan agenda menjawab permintaan Kyiv untuk bergabung dalam blok itu.

Gubernur Luhansk, tempat serangan Rusia terberat dalam beberapa pekan terakhir, mengatakan situasinya "sangat sulit" di seluruh garis depan, pada Senin (20/6/2022).

Berita Rekomendasi

Ia menyebut, tentara Rusia telah mengumpulkan cadangan yang cukup untuk memulai serangan skala besar.

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memperkirakan Moskow akan meningkatkan serangan menjelang KTT Uni Eropa pada Kamis dan Jumat mendatang.

Dalam pidato malamnya pada Senin, dia membahas pertempuran sulit di Luhansk tepatnya di kota Sievierodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk.

"Kami membela Lysychansk, Sievierodonetsk, seluruh area ini, yang paling sulit. Kami memiliki pertempuran paling sulit di sana. Tapi kami memiliki pria dan wanita kuat di sana," katanya.

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris. (ARIS MESSINIS / AFP)

Baca juga: Jurnalis Rusia Peraih Nobel Perdamaian Jual Medali untuk Bantu Anak-anak Ukraina

Baca juga: Ukraina Serang Pengeboran Minyak di Lepas Pantai Krimea, Jadi yang Pertama Sejak Invasi Rusia

"Para penjajah menerima tanggapan atas tindakan mereka terhadap kami," ujar Zelensky, dikutip dari CNA.

Bicara di televisi nasional, Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan pasukan Rusia menguasai sebagian besar Sievierodonetsk.

Terpisah dari itu, pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung dari serangan masih dalam kontrol Ukraina.

Lalu jalan penghubung Sievierodonetsk dan Lysychansk ke kota Bakhmut berada di bawah penembakan konstan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas