Percakapan Putin dan Macron Empat Hari Jelang Invasi Ukraina, Bahas Situasi hingga Hoki Es
Empat hari sebelum invasi Ukraina, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin bicara di telepon tentang konflik tersebut.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
"Tapi kami tidak peduli dengan proposisi dari separatis," bentak Macron.
Terlepas dari ketegangan selama dialog itu, Macron juga berusaha berperan menjadi mediator.
Ia mengatakan akan mendesak Zelensky "menenangkan semua orang" bukan hanya Angkatan Bersenjata Ukraina tapi juga media sosial.
"Jangan menyerah pada provokasi dalam bentuk apa pun di jam-jam dan hari-hari mendatang," katanya kepada Putin.
Panggilan itu berakhir setelah Macron menyarankan kepada Putin untuk melakukan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Putin tidak keberatan, tetapi juga tidak tampak tertarik untuk menentukan tanggal sambil bersikeras bahwa pertemuan itu harus dipersiapkan sepenuhnya.
Istana Kepresidenan Élysée setelah itu mengatakan kepada pers bahwa rencana pertemuan puncak antara Putin dan Biden telah disepakati, namun hal ini tidak pernah terjadi.
"Bagaimanapun, terima kasih Vladimir. Kita akan tetap berhubungan secara real time. Kalau ada apa-apa hubungi saya," kata Macron.
"Saya berterima kasih, Tuan Presiden," kata Putin menggunakan bahasa Prancis.
Saat itulah Putin mengungkapkan kepada Macron apa yang juga ada di pikirannya.
"Sejujurnya, saya ingin bermain hoki es. Di sini saya berbicara kepada Anda dari aula olahraga sebelum memulai aktivitas fisik. Tapi pertama-tama saya akan berbicara dengan penasihat saya," kata pemimpin Rusia itu.
Empat hari kemudian pada 24 Februari, Rusia melancarkan invasi.
Perang yang masih berkecamuk di Ukraina, kini telah memasuki bulan ke-4.
Macron masih melakukan panggilan lebih lanjut dengan Putin bahkan setelah invasi dimulai.