Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Menguji Coba Satelit Zuljanah untuk Tujuan Penelitian

Iran meluncurkan satelit Zuljanah untuk tujuan militer pada Minggu (26/6/2022), televisi pemerintah mewartakan peluncuran berjalan tanpa kendala.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Iran Menguji Coba Satelit Zuljanah untuk Tujuan Penelitian
KEMENTERIAN PERTAHANAN IRAN / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Iran pada 26 Juni 2022, menunjukkan sebuah roket pembawa satelit Iran, yang disebut “Zuljanah,” meluncur dari lokasi yang dirahasiakan di Iran. 

"Fase pengembangan ketiga peluncur satelit Zuljanah akan didasarkan pada kombinasi informasi yang diperoleh selama peluncuran hari ini," kata juru bicara kementerian pertahanan seperti dikutip Reuters, Minggu.

Meskipun tidak diketahui kapan Iran melakukan peluncuran pertama Zuljanah, TV pemerintah Iran menayangkan cuplikan peluncuran Zuljanah yang sukses pada Februari 2021.

Tidak jelas menurut laporan itu apakah uji coba satelit Zuljanah hari Minggu berhasil dan apakah itu akan mempengaruhi negosiasi yang dihidupkan kembali di Wina.

Baca juga: Peringatan Israel pada Dunia soal Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi, Sebut sebagai Penjagal Teheran

Sikap Amerika

Amerika Serikat sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya atas program satelit Iran.

Washington mengatakan bahwa teknologi balistik jarak jauh yang sama yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan oleh Teheran untuk meluncurkan senjata jarak jauh, bahkan mungkin sebuah hulu ledak nuklir.

Iran, bagaimanapun, telah secara konsisten menolak peringatan tersebut.

Berita Rekomendasi

Teheran menyatakan bahwa program nuklirnya benar-benar damai.

Baca juga: Saudi-Iran Gelar Negosiasi Rahasia, Pangeran MBS Ingin Bersahabat dengan Teheran

Kesepakatan nuklir Iran 2015

Berita peluncuran itu muncul sehari setelah pejabat tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam perjalanan ke Teheran, setuju dengan para pejabat Iran untuk memulai kembali pembicaraan dengan AS guna memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.

Jika berhasil, pembicaraan itu dapat mencabut sebagian besar sanksi keras yang telah dijatuhkan AS terhadap Iran sejak 2018, ketika Washington secara sepihak mengabaikan perjanjian itu.

Sebagai gantinya, Iran akan mengembalikan pembatasan signifikan pada program nuklirnya yang telah disepakati sebagai bagian dari kesepakatan awal.

Iran, bagaimanapun, menyatakan bahwa program luar angkasanya bersifat damai dan tidak terkait dengan pengembangan rudal balistik negara itu.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas