Jokowi Lanjutkan Perjalanan ke Ukraina Melalui Polandia Usai Menghadiri KTT G7 di Elmau Jerman
Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia setelah menghadiri KTT G7 di Elmau, Jerman, 113 km dari Muenchen.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan perjalanan ke Ukraina setelah menghadiri KTT G7 di Elmau, Jerman, 113 km dari Muenchen.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia.
Retno memastikan bahwa telah terjalin komunikasi yang intensif terkait kedatangan Presiden Jokowi ke Ukraina.
"Dalam beberapa hari ini saya telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden ke Ukraina dan Rusia," kata Retno pada konferensi pers virtual dari Munich, Selasa (27/6/2022).
Baca juga: Poin-poin Pertemuan Jokowi dengan Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman di Sela-sela G7
Pada konferensi pers sebelumnya, Rabu (22/6/2022), Retno menjelaskan Presiden RI akan pergi ke Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan ke Rusia untuk Presiden Vladimir Putin akhir Juni ini.
Menlu RI mengakui, kunjungan Presiden kali ini dilakukan dalam situasi yang tidak normal, dimana situasi masih sangat rumit karena perang yang terjadi di Ukraina.
Retno mengatakan, meskipun situasi sulit dan masalahnya kompleks Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi dan tidak memilih untuk diam.
"Sebagai Presiden G20 dan satu anggota Champion Grup dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam," kata Retno.
Presiden Jokowi merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melakukan kunjungan kedua negara tersebut.
Retno menegaskan, kunjungan Presiden ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang.
Sebab dampak dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah.
Indonesia juga akan terus membawa spirit perdamaian.