UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-126, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam invasi Rusia ke Ukraina hari ke-126, Zelensky serukan PBB untuk mengunjungi Kremenchuk, Selasa (28/6/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Perjanjian tersebut melibatkan Finlandia dan Swedia mencabut embargo senjata mereka, mengamandemen undang-undang mereka tentang terorisme, mendukung Turki dalam konfliknya dengan Partai Pekerja Kurdistan (YKK) dan berhenti mendukung afiliasi partai tersebut, Pasukan Perlindungan Rakyat (YPG) Suriah.
Kesepakatan trilateral
Para pemimpin dunia menyambut baik kesepakatan trilateral tersebut.
Presiden AS Joe Biden menggambarkan kesepakatan itu sebagai "langkah penting menuju undangan NATO ke Finlandia dan Swedia, yang akan memperkuat aliansi kami dan meningkatkan keamanan kolektif kami."
Ukraina pertahankan upaya emlawan Rusia di Lysychansk
Pasukan Ukraina akan mencoba untuk mempertahankan garis melawan Rusia di timur dari sudut pandang kota Lysychansk , mengulur waktu untuk kedatangan senjata barat dan pembela wilayah untuk mempersiapkan benteng, kata gubernur provinsi Luhansk.
Baca juga: Melihat dari Dekat Gerbong Kereta Luar Biasa yang Ditumpangi Jokowi ke Ukraina
Rusia tembaki Kharkiv
Rusia kembali menembaki Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menghantam gedung-gedung apartemen dan sebuah sekolah dasar, kata gubernur regional.
Penembakan itu menewaskan lima orang dan melukai 22 orang termasuk anak-anak.
Pejabat Rusia sebut menahan Wali Kota
Pejabat Rusia di wilayah Kherson Ukraina mengatakan pasukan keamanan mereka telah menahan Wali Kota Kherson, Ihor Kolykhayev pada Selasa (28/6/2022), setelah menolak untuk mengikuti perintah Moskow,.
Sementara seorang pejabat lokal Kherson mengatakan wali kota diculik, Reuters melaporkan.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Kolykhayev ditahan oleh kantor komandan (polisi militer),” kata Wakil Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow, Ekaterina Gubareva mengatakan di aplikasi pesan Telegram.
Laporan tersebut tidak dapat segera diverifikasi secara independen dan tidak ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang Ukraina.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)